JAKARTA - Penyidik dari Badan Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) menggunakan tangga untuk memasuki kompleks kediaman presiden pada Hari Rabu waktu setempat, dalam upaya kedua untuk menahan Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk-yeol, terkait pemberlakukan darurat militer awal bulan lalu.
Mereka tiba di depan kompleks kediaman presiden di Hannam-dong, pusat kota Seoul, pada pukul 4:20 pagi bersama sekitar 3.000 petugas polisi, The Korea Times 15 Januari.
Hingga pukul 7:30 pagi, puluhan petugas polisi telah memasuki kompleks di pusat kota Seoul dan melewati barikade untuk melaksanakan surat perintah penangkapan Yoon.
Penyidik awalnya dihalangi oleh Dinas Keamanan Presiden (PSS), yang mendirikan barikade menggunakan kendaraan di dekat pintu masuk. Mereka juga dihalangi oleh sekelompok anggota parlemen dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan pengacara Yoon di pintu masuk.
Beberapa penyidik tampaknya berusaha mengamankan akses ke kompleks tersebut melalui jalur pendakian di dekatnya.
Meskipun berhadapan dengan staf PSS selama sekitar dua setengah jam, para penyidik berhasil maju dengan melewati tiga lapis "barikade" yang dibuat PSS dengan barisan penjaga dan bus. Para penyidik harus memanjat bus dengan tangga.
Pada pukul 8:15 pagi, mereka tiba di pos penjagaan yang paling dekat dengan kediaman presiden. Beberapa dari mereka masuk melewati pos, dengan kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk dan pengacara Yoon, Yoon Kap-keun mengizinkan mereka masuk.
"Ini bukan penegakan hukum yang adil," kata Yun Gap-geun, salah satu pengacara, yang menyebut upaya penyidik tersebut "ilegal".
Sementara itu, polisi menyiarkan siaran peringatan bahwa setiap upaya untuk melawan dalam pelaksanaan surat perintah dapat berujung pada penangkapan.
Kerumunan besar berkumpul di luar kediaman tersebut, dengan polisi awalnya memperkirakan sekitar 6.500 pendukung presiden yang dimakzulkan hadir.
Polisi telah mengerahkan sekitar 3.000 personel untuk mengamankan akses ke kompleks tersebut, dengan bentrokan fisik terjadi antara penyidik dan pendukung Yoon. Petugas pemadam kebakaran tiba di tempat kejadian untuk merawat seorang wanita paruh baya yang tergeletak di tanah.
Tim investigasi gabungan, yang terdiri dari CIO, polisi, dan unit investigasi kementerian pertahanan, telah berjanji untuk menerapkan tindakan yang lebih tegas kali ini.
BACA JUGA:
Sebelumnya, penyidik gagal menahan Yoon awal bulan ini setelah kebuntuan selama berjam-jam dengan staf keamanannya di kediaman tempat Yoon tinggal sejak Majelis Nasional memakzulkannya pada 14 Desember.
Pengadilan Distrik Barat Seoul sebelumnya mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Yoon, setelah ia menolak tiga panggilan dari penyidik untuk hadir dalam pemeriksaan atas upayanya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer pada 3 Desember.
Surat perintah tersebut, yang diberikan perpanjangan minggu lalu setelah kedaluwarsa, akan tetap berlaku hingga 21 Januari.