Presiden Korsel yang Dimakzulkan Yoon Sempat Berikan Pidato Sebelum Ditangkap
Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk-yeol. (Wikimedia Commons/DEMA/Yang Dong Wook)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Korea Selatan (Korsel) yang dimakzulkan Yoon Suk-yeol sempat memberikan pidato, sebelum ditangkap dan dibawa oleh petugas gabungan ke kantor pusat Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO).

Penyidik membawa Yoon usai melakukan upaya eksekusi surat perintah penangkapan sejak Rabu dini hari waktu setempat.

Beberapa kendaraan, salah satunya diyakini membawa presiden, meninggalkan kediaman presiden di Hannam-dong, pusat Kota Seoul, untuk kemudian menuju kantor pusat CIO di Gwancheon, Provinsi Gyeonggi.

Media nyaris tidak melihat kedatangannya ke kantor CIO karena banyak kendaraan diparkir di depan gerbang untuk menghalangi pandangan.

Sebelum menuju CIO, Yoon menyampaikan pidato publik yang direkam sebelumnya. Presiden Yoon mengatakan, ia memutuskan untuk hadir di hadapan CIO untuk diinterogasi guna mencegah bentrokan antara penyidik ​​dan staf Dinas Keamanan Presiden (PSS).

Namun, ia tetap menyebut investigasi dan surat perintah itu ilegal.

"Sebagai presiden yang harus membela Konstitusi dan sistem hukum, menanggapi eksekusi surat perintah ilegal dan tidak sah ini bukanlah pengakuan atas kewenangan CIO untuk menyelidiki kasus tersebut, tetapi sekadar keinginan untuk mencegah bentrokan," kata Yoon, melansir The Korea Times 15 Januari.

Upaya penangkapan hari ini merupakan yang kedua yang dilakukan oleh otoritas investigasi, dengan upaya pertama pada 3 Januari gagal setelah hampir enam jam bersitegang dengan PSS.

Mereka tiba di depan kompleks kediaman presiden di Hannam-dong, pusat kota Seoul, pada Rabu pukul 4:20 pagi dengan sekitar 3.000 petugas polisi.

Meskipun berhadapan dengan personel PSS selama sekitar dua setengah jam, penyidik ​​berhasil bergerak maju dengan melewati tiga lapis barikade darurat yang dibuat PSS dengan barisan penjaga dan bus. Para penyidik ​​harus memanjat bus dengan tangga.

Pada pukul 08.15 pagi, mereka tiba di pos penjagaan yang paling dekat dengan kediaman. Beberapa dari mereka masuk melewati pos tersebut, dengan kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk dan pengacara Yoon, Yoon Kap-keun, mengizinkan mereka masuk.

Tim investigasi gabungan, yang terdiri dari CIO, polisi, dan unit investigasi kementerian pertahanan, telah berjanji untuk menerapkan tindakan yang lebih tegas kali ini.

"Tidak ada bentrokan fisik selama pelaksanaan surat perintah. Staf PSS tidak menghalangi kami saat memasuki kompleks kepresidenan," kata CIO.