WhatsApp Ungkap Serangan Spyware Paragon Terhadap Pengguna di Puluhan Negara
WhatsApp menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan serangan siber. (foto: x @MahRabie)

Bagikan:

JAKARTA – Layanan perpesanan populer milik Meta, WhatsApp, mengungkap bahwa perusahaan spyware Israel, Paragon Solutions, telah menargetkan puluhan penggunanya, termasuk jurnalis dan anggota masyarakat sipil di lebih dari dua lusin negara.

Seorang pejabat WhatsApp pada Jumat 31 Januari, mengatakan bahwa perusahaan telah mengirimkan surat perintah penghentian dan penghentian (cease-and-desist) kepada Paragon setelah mendeteksi adanya serangan siber terhadap sekitar 90 penggunanya. Dalam pernyataan resminya, WhatsApp menegaskan bahwa pihaknya akan terus melindungi hak privasi komunikasi penggunanya.

Paragon Solutions sendiri menolak memberikan komentar atas tuduhan tersebut.

Menurut pejabat WhatsApp, para korban yang menjadi target tersebar di lebih dari dua lusin negara, termasuk beberapa orang di Eropa. Para pengguna WhatsApp diserang melalui dokumen elektronik berbahaya yang tidak memerlukan interaksi dari pengguna untuk menginfeksi perangkat mereka, sebuah teknik yang dikenal sebagai zero-click hack. Teknik ini dikenal sangat canggih dan sulit dideteksi.

WhatsApp menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil menggagalkan serangan tersebut dan telah merujuk para korban ke Citizen Lab, sebuah kelompok pengawas internet asal Kanada. Meski demikian, WhatsApp enggan mengungkapkan bagaimana mereka menyimpulkan bahwa Paragon bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pejabat WhatsApp juga menyebutkan bahwa pihaknya telah memberi tahu aparat penegak hukum dan mitra industri terkait, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Citizen Lab sendiri telah memperingatkan bahwa spyware komersial seperti yang digunakan Paragon terus berkembang dan sering digunakan secara tidak etis. John Scott-Railton, peneliti di Citizen Lab, mengatakan bahwa temuan terbaru ini menunjukkan pola penyalahgunaan yang sudah sering terjadi dalam industri spyware.

Perusahaan spyware seperti Paragon menjual perangkat lunak pengawasan tingkat tinggi kepada klien pemerintah, dengan dalih membantu pemberantasan kejahatan dan menjaga keamanan nasional. Namun, alat semacam ini berulang kali ditemukan pada perangkat milik jurnalis, aktivis, politisi oposisi, bahkan setidaknya 50 pejabat Amerika Serikat, menimbulkan kekhawatiran terhadap penyebaran teknologi pengawasan yang tidak terkendali.

Paragon, yang dilaporkan baru saja diakuisisi oleh perusahaan investasi berbasis di Florida, AE Industrial Partners, berusaha memposisikan dirinya sebagai salah satu pemain yang lebih bertanggung jawab di industri ini. Situs web mereka mengklaim bahwa produk mereka berbasis etika dan hanya dijual kepada pemerintah di negara demokrasi yang stabil.

Namun, Natalia Krapiva, penasihat hukum senior di Access Now, mengatakan bahwa klaim tersebut diragukan setelah pengungkapan dari WhatsApp. "Paragon memiliki reputasi sebagai perusahaan spyware yang lebih bertanggung jawab, tetapi temuan terbaru dari WhatsApp menunjukkan sebaliknya," ujarnya.

Menurut Krapiva, masalah ini bukan hanya tentang beberapa perusahaan yang menyalahgunakan teknologi, tetapi mencerminkan keseluruhan industri spyware komersial yang memiliki risiko besar terhadap hak asasi manusia dan kebebasan sipil.

AE Industrial Partners belum memberikan komentar terkait tuduhan terhadap Paragon