JAKARTA – WhatsApp mengumumkan mereka telah menghentikan serangan spyware yang menyasar jurnalis pada Desember lalu. Serangan yang juga menyasar masyarakat sipil ini berasal dari Paragon Solutions.
Upaya peretasan melalui perangkat lunak berbahaya ini menyerang 90 pengguna.
WhatsApp telah menghubungi pihak yang terdampak dengan mengatakan mereka telah menemukan spyware dan pengguna 'mungkin disusupi' oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pihak perusahaan tidak menyebutkan siapa saja yang menjadi target serangan ini. Namun dijelaskan pengguna yang menjadi target berada di lebih dari dua lusin negara, salah satunya Eropa.
Selain menghubungi pengguna yang menjadi sasaran spyware, Meta yang menaungi WhatsApp juga telah menghubungi Paragon Solutions.
Perusahaan yang dipimpin Mark Zuckerberg itu telah memberikan perintah penghentian dan sedang menjajaki opsi hukum.
"Ini adalah contoh terbaru mengapa perusahaan spyware harus bertanggung jawab atas tindakan ilegal mereka," kata Juru Bicara WhatsApp Zade Alsawah, dikutip dari The Verge. "WhatsApp akan terus melindungi kemampuan orang untuk berkomunikasi secara pribadi."
Paragon merupakan pesaing dari NSO Group yang pernah mengeklaim mereka adalah perusahaan pertahanan siber yang beretika.
Namun temuan ini menunjukkan yang sebaliknya. Paragon telah menyerang masyarakat sipil dengan alasan yang belum jelas.
Penghentian terhadap serangan spyware Paragon bukan yang pertama.
Sebagai perusahaan yang terus menegakkan keamanan, WhatsApp telah menghentikan berbagai tindakan yang berbahaya dari perusahaan siber. Pada tahun 2019, WhatsApp sempat menggugat NSO Group.
Produsen Pegasus itu dinyatakan menyerang 1.400 masyarakat dengan berbagai profesi, di antaranya jurnalis, aktivis, dan pejabat pemerintah.
Setelah gerakannya terdeteksi oleh WhatsApp, NSO Group dinyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.