Uni Eropa Sesalkan Keputusan AS Keluar dari Kesepakatan Iklim Paris
ILUSTRASI UNSPLASH/Mika Baumeister

Partager:

JAKARTA - Uni Eropa menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk keluar dari Kesepakatan Iklim Paris 2015.

Hanya beberapa jam setelah dilantik pada Senin (20/1), Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan negara tersebut untuk keluar dari kesepakatan iklim.

"Uni Eropa menyesalkan keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Kesepakatan Paris. Kesepakatan ini tetap menjadi harapan terbaik bagi kita semua. Selama lebih dari satu dekade, kami telah bekerja berdampingan dengan sahabat-sahabat Amerika kami untuk merancang dan melaksanakan Kesepakatan Paris," ujar Komisaris Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Uni Eropa, Maros Sefcovic, dilansir ANTARA dari Sputnik-OANA, Selasa, 21 Januari.

"Perusahaan-perusahaan di Eropa dan Amerika sama-sama berinvestasi dalam aksi iklim, teknologi bersih, dan membawa manfaatnya kepada warga mereka," kata Sefcovic.

"Oleh karena itu, Eropa akan tetap pada jalurnya dan bekerja untuk memastikan hal ini terus berlanjut, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, bersama semua negara yang ingin melindungi alam dan menghentikan pemanasan global," ungkap Sefcovic menegaskan.

Sidang pleno tersebut berfokus pada implikasi geopolitik dan ekonomi bagi hubungan Uni Eropa-AS di bawah pemerintahan baru Trump.

 

 

 

 

 

 

Kesepakatan Paris tentang perubahan iklim diadopsi pada tahun 2015 oleh 195 anggota Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim.

Kesepakatan ini bertujuan untuk membatasi peningkatan suhu rata-rata global jauh di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan diupayakan hingga 1,5 derajat Celsius.

Pada tahun 2020, Trump sebelumnya menarik keluar Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut, namun pada 20 Januari 2021, Presiden AS saat itu, Joe Biden, membatalkan perintah Trump dan mengembalikan AS ke dalam Kesepakatan Paris.

 

 


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)