JAKARTA - Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Provinsi Kepulauan Riau (BP3MI Kepri) Imam Riyadi menyebut pihaknya belum mendapatkan informasi terkait warga Kepri menjadi salah satu PMI korban penembakan di Malaysia.
Menurut Imam, pihaknya terus memantau perkembangan informasi dan berkoordinasi dengan KP2MI, BP2MI Pusat, Kemlu dan KBRI terkait kasus penembakan di Malaysia tersebut.
“Belum ada info resmi dari KBRI (korban asal Kepri),” kata Imam, dikutip Antara, Rabu 29 Januari.
Perwira menegah Polri itu mengatakan hasil koordinasi dengan KBRI Malaysia untuk korban penembakan PMI terjadi di Slangor, Kuala Lumpur, bahwa KBRI di Kuala Lumpur telah melakukan penanganan peristiwa tersebut.
Selain itu, kata dia, atasan Polri juga sudah berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
“Kasus ini masih dalam penyelidikan PDRM dan perkembangannya akan diinformasikan kepada KBRI,” katanya.
Informasi sementara yang diterima BP3MI Kepri, PMI yang menjadi korban ada dua orang PMI, satu berasal dari Riau meninggal dunia dan 1 orang berasal dari Aceh alami luka, dan tiga korban luka masih diidentifikasi menunggu informasi dari KBRI.
BACA JUGA:
“Kami siap khususnya BP3MI dari wilayah perbatasan bila hasil penyelidikan PMI ada keterkaitan di wilayah Kepri,” kata Imam.
Sebelumnya, insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi pada Jumat (24/1/2025) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia.
Insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.