Menteri Karding Sebut Akses untuk WNI Korban Penembakan di Perairan Selangor Dibuka Malaysia
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding (Foto: VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menyebutkan, akses untuk para korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, sudah dibuka.

Diketahui korban dalam penembakan yang berlangsung pada Jumat, 24 Januari lalu berjumlah lima orang. Satu meninggal dunia dan empat lainnya dirawat di rumah sakit. Pascakejadian, otoritas Malaysia belum membuka akses bertemu bagi korban. 

"Jadi empat ini, empat orang ini Insyaallah hari Rabu (29 Januari) akan dibuka akses untuk dilihat," jelas Karding dalam rilis video yang diterima awak media di Jakarta, Rabu, 29 Januari. 

Untuk korban meninggal dunia, menurut Karding akan dipulangkan ke Riau pada Kamis pekan ini. Pihak KemenP2MI, sambung Karding, akan memfasilitasi korban hingga tiba di kediaman. 

"BP3MI yang ada di Riau akan mempersiapkan segala hal untuk memastikan bahwa jenazah sampai di Riau. Mulai dari siapkan ambulans dan sudah disiapkan penyeberangan dari Dumai," terang Karding. 

Insiden penembakan terhadap lima PMI nonprosedural oleh APMM terjadi pada Jumat lalu sekitar pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia. Insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.

Kelima WNI diduga akan keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal di sekitar perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Mereka disebut melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia.