Rusia Bantah Tuduhan PM Polandia Soal Rencana Aksi Terorisme Udara
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov/© Alexander Kazakov/TASS

Bagikan:

JAKARTA - Kremlin mengatakan tuduhan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk yang menyebut Rusia merencanakan "aksi terorisme" di udara terhadap Polandia dan negara-negara lain, sama sekali tidak berdasar.

Tusk melontarkan pernyataan tersebut pada Rabu, 15 Januari, setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Warsawa. Diduga pernyataan Tusk merujuk pada paket-paket yang meledak di depot logistik di Eropa yang menurut pejabat keamanan Barat adalah bagian dari uji coba rencana Rusia untuk memicu ledakan pada penerbangan kargo ke Amerika.

“Ini benar-benar tuduhan yang tidak berdasar terhadap Rusia,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan ketika ditanya tentang pernyataan Tusk dilansir Reuters, Kamis, 16 Januari.

“Polandia terkenal karena melontarkan tuduhan seperti itu,” imbuhnya.

 

 

Diberitakan sebelumnya, Rusia disebut merencanakan 'aksi terorisme' di udara terhadap Polandia dan negara-negara lain.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Rabu, 15 Januari setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Warsawa.

“Informasi terbaru dapat mengkonfirmasi validitas kekhawatiran bahwa Rusia merencanakan aksi terorisme di udara tidak hanya terhadap Polandia,” kata Tusk pada konferensi pers dilansir Reuters.

Dia tidak menyebutkan tindakan apa yang dimaksud atau menguraikan isi informasi tersebut.