JAKARTA - Rusia disebut merencanakan 'aksi terorisme' di udara terhadap Polandia dan negara-negara lain.
Hal ini disampaikan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Rabu, 15 Januari setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Warsawa.
Para pejabat keamanan mengatakan paket-paket yang meledak di depot logistik di Eropa adalah bagian dari uji coba rencana Rusia untuk memicu ledakan pada penerbangan kargo ke Amerika Serikat. Ledakan terjadi di depot di Inggris, Jerman dan Polandia pada Juli 2024.
Rusia membantah terlibat dalam insiden tersebut dan Tusk tidak menyebutkannya secara spesifik.
BACA JUGA:
“Informasi terbaru dapat mengkonfirmasi validitas kekhawatiran bahwa Rusia merencanakan aksi terorisme di udara tidak hanya terhadap Polandia,” kata Tusk pada konferensi pers dilansir Reuters.
Dia tidak menyebutkan tindakan apa yang dimaksud atau menguraikan isi informasi tersebut.
Moskow berulang kali membantah terlibat dalam ledakan depo kurir, serta pembobolan, pembakaran dan serangan terhadap individu yang menurut para pejabat Barat dilakukan oleh agen yang dibayar oleh Rusia.