Trump dan CEO Nvidia Bahas DeepSeek dan Ekspor Chip AI dalam Pertemuan di Gedung Putih
Presiden AS, Donadl Trump, kembali ingin membatasi ekspor Nvidia ke China (foto: dok. investing.com)

Bagikan:

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan CEO Nvidia, Jensen Huang, membahas perusahaan China DeepSeek dan kebijakan ekspor chip AI dalam pertemuan di Gedung Putih pada Jumat, 21 Januari.

Trump tidak memberikan rincian spesifik tentang isi pertemuan tersebut, tetapi menyebut Huang sebagai "pria yang baik."

"Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan terjadi. Kami mengadakan pertemuan. Itu adalah pertemuan yang baik," kata Trump kepada wartawan, seperti dikutip VOI dari Reuters.

Pertemuan ini berlangsung di tengah upaya pemerintah AS untuk semakin memperketat ekspor chip AI musim semi ini guna memastikan kekuatan komputasi canggih tetap berada di Amerika Serikat dan sekutunya, serta mencari cara lebih lanjut untuk membatasi akses China.

"Kami menghargai kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Trump dan mendiskusikan kebijakan semikonduktor dan AI," kata juru bicara Nvidia dalam sebuah pernyataan. "Jensen dan Presiden membahas pentingnya memperkuat kepemimpinan teknologi dan AI AS."

Sumber yang mengetahui pertemuan tersebut mengatakan bahwa pertemuan ini telah dijadwalkan sebelum DeepSeek mengguncang dunia teknologi. Sumber itu juga mengungkapkan bahwa Trump berpandangan bahwa kemunculan perusahaan China tersebut berarti "perusahaan AS tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membangun alternatif AI berbiaya rendah."

Kekhawatiran bahwa China semakin mengejar ketertinggalannya dalam pengembangan AI semakin meningkat. Pekan lalu, DeepSeek meluncurkan asisten gratis yang diklaim menggunakan lebih sedikit data dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan model AI AS.

Dalam hitungan hari, DeepSeek menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store milik Apple, memicu kekhawatiran terhadap dominasi AI AS. Kejadian ini menyebabkan anjloknya nilai saham teknologi AS, dengan total kerugian sekitar 1 triliun dolar. Saham Nvidia, produsen utama chip AI, sempat turun hingga 17%.

Pemerintahan Trump kini mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan penjualan chip Nvidia H20 yang dirancang untuk pasar China, menurut tiga sumber yang mengetahui kebijakan tersebut. Diskusi di internal pemerintahan mengenai pembatasan chip tersebut masih dalam tahap awal, tetapi pembahasan ini sudah dipertimbangkan sejak era Presiden Joe Biden.

Chip H20 dapat digunakan untuk menjalankan perangkat lunak AI dan dirancang agar sesuai dengan aturan ekspor AS yang sudah ada. Sebelumnya, pada tahun 2022, pemerintahan Biden membatasi penjualan chip AI paling kuat dari Nvidia, H100, ke China.

Sebagai respons, Nvidia merilis varian baru, H800, yang masih berada di bawah ambang batas ekspor untuk pasar China. Namun, chip H800 kembali dibatasi pada tahun 2023, dan Nvidia kemudian mengembangkan H20.

Dua anggota parlemen AS juga menyerukan pembatasan lebih lanjut terhadap ekspor chip AI Nvidia. John Moolenaar dari Partai Republik dan Raja Krishnamoorthi dari Partai Demokrat meminta langkah ini sebagai bagian dari tinjauan ulang yang dipimpin Departemen Perdagangan dan Departemen Luar Negeri AS untuk mengevaluasi sistem kontrol ekspor AS terhadap "pesaing strategis."

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS sedang menyelidiki apakah DeepSeek telah menggunakan chip AS yang dilarang dikirim ke China. Jika ditemukan pelanggaran, bisa jadi akan ada sanksi lebih lanjut yang diterapkan terhadap perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengan DeepSeek.