Traffic TikTok Mulai Pulih Meski Belum Tersedia di App Store
ILUSTRASI UNSPLASH

Bagikan:

JAKARTA – Traffic TikTok di AS mulai pulih kembali. Beberapa waktu lalu, tepatnya setelah platform tersebut ditutup karena aturan divestasi, TikTok mengalami penurunan traffic secara drastis. 

Menurut laporan Cloudflare pada 21 Januari lalu, traffic TikTok turun hingga 85 persen. Padahal, aplikasi tersebut hanya ditutup sehari, tetapi dampak yang dirasakan perusahaan cukup besar. Kini, traffic TikTok masih rendah, tetapi tidak seburuk sebelumnya. 

Jika dibandingkan dengan situasi setelah penutupan mendadak, traffic ini terlihat mengalami pemulihan. Kepala Wawasan Data Cloudflare David Belson, mengatakan kepada CNBC, traffic TikTok sekitar 10 persen lebih rendah dari level sebelum penutupan. 

Ini merupakan situasi yang sangat wajar karena masyarakat AS sempat kesulitan mengakses aplikasi tersebut. Meski TikTok sudah mengatakan bahwa operasi platform mereka hanya ditutup sehari, banyak yang berpikir bahwa aplikasi tersebut ditutup secara permanen. 

Aturan divestasi yang ditetapkan pemerintah AS memaksa TikTok untuk berpisah dari ByteDance. Induk perusahaannya itu harus menjual aset TikTok di AS ke perusahaan lain atau investor di negara tersebut.

Sejak undang-undangnya ditandatangani oleh Joe Biden saat masih menjabat sebagai presiden AS, TikTok dan ByteDance menentang aturan tersebut. Mereka berusaha melawan pemerintah AS melalui jalur hukum, tetapi keputusan Mahkamah Agung menguntungkan pemerintah.

Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, operasi TikTok harus ditutup pada 19 Januari, sehari sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden. Untungnya, setelah Trump dilantik, perintah eksekutif langsung dikeluarkan untuk menahan aturan divestasi.

Meski sudah bisa digunakan kembali, TikTok dan aplikasi di bawah naungannya seperti CapCut dan Lemon8 masih belum tersedia di App Store dan Google Play Store. Hal ini terjadi karena Jaksa Agung belum mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa penyedia layanan tidak akan bertanggung jawab dengan distribusi TikTok.