Keberhasilan Global DeepSeek Disambut dengan Kebanggaan dan Antusiasme di China
DeepSeek mewakili keberhasilan China dalam teknologi AI (foto: x @Nuvemmag)

Bagikan:

JAKARTA – Keberhasilan global DeepSeek disambut dengan kebanggaan dan antusiasme oleh masyarakat China, termasuk para blogger, media pemerintah, dan warga lokal. Banyak yang menganggap kebangkitan pesat startup AI ini sebagai bukti bahwa China mampu menghadapi upaya Washington dalam membatasi industri teknologi negara tersebut.

Pekan lalu, DeepSeek meluncurkan asisten AI gratis yang diklaim menggunakan lebih sedikit data dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan layanan sejenis yang sudah ada. Hingga Senin, 27 Januari, aplikasi ini telah melampaui jumlah unduhan ChatGPT di Apple App Store dalam sepekan, memicu aksi jual saham teknologi di pasar global.

Keberhasilan DeepSeek dalam menyaingi OpenAI dengan biaya yang lebih rendah menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan model bisnis dan margin keuntungan raksasa AI AS seperti Nvidia dan Microsoft. Sementara itu, di China, keberhasilan ini meningkatkan optimisme bahwa negara tersebut dapat mengatasi pembatasan ekspor AS yang membatasi akses ke semikonduktor canggih.

"Ini juga menjadi simbol bahwa upaya AS untuk menekan, menghambat, dan memberikan sanksi terhadap China di bidang teknologi canggih telah gagal total," tulis komentator militer Chen Xi di akun WeChat-nya pada Rabu, 29 Januari.

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada Senin bahwa kemajuan DeepSeek seharusnya menjadi pendorong bagi perusahaan Amerika untuk lebih maju. Ia juga menyebut bahwa bagus bagi dunia jika perusahaan China berhasil mengembangkan metode AI yang lebih murah dan lebih cepat.

Pemerintah provinsi Zhejiang, tempat DeepSeek berbasis, melalui media resminya menerbitkan esai panjang pada Rabu yang dengan cepat menjadi viral dan telah dibaca lebih dari 100.000 kali.

"Bulan di negeri orang tidak selalu lebih bulat, apa yang bisa mereka lakukan, kita juga bisa melakukannya, bahkan lebih baik," tulis artikel tersebut, sekaligus mengkritik pihak-pihak yang terlalu pesimistis maupun terlalu euforia terhadap perkembangan teknologi China.

Keberhasilan DeepSeek ini mengingatkan pada reaksi publik ketika Huawei secara mengejutkan merilis ponsel high-end Mate 60 Pro pada 2023, di tengah kunjungan Menteri Perdagangan AS saat itu, Gina Raimondo. Huawei saat itu berhasil menghadirkan ponsel canggih meskipun bertahun-tahun mendapat sanksi keras dari AS.

Chen Jianuo, seorang karyawan berusia 38 tahun di sebuah majalah pengembangan berkelanjutan di Beijing, mengaku bangga dengan popularitas DeepSeek di luar negeri setelah melihatnya menjadi topik tren di media sosial Weibo.

"China telah mencapai kemajuan besar dalam pengembangan kecerdasan buatan, dan saya berharap perkembangan teknologi negara kita akan semakin maju," ujarnya.

Sementara itu, Leo Li, seorang mahasiswa berusia 24 tahun, merasa senang karena perusahaan China kini bisa bersaing dengan Meta dan OpenAI. "Saya sangat bangga karena sebagai warga China, kita memiliki penelitian dan pengembangan AI yang telah menjadi fenomena global," katanya.