Operasi Penegakan Hukum Internasional Sita Sejumlah Situs Web Kejahatan Siber
Operasi Talent, telah menyita sejumlah situs yang digunakan untuk kejahatan. (foto; x @Gi7w0rm ยท)

Bagikan:

JAKARTA – FBI bersama sejumlah lembaga penegak hukum internasional telah menyita sejumlah situs web terkait kejahatan siber pada Rabu 29 Januari, sebagaimana diumumkan melalui pemberitahuan penyitaan yang diunggah di situs-situs tersebut. Operasi ini, yang dikenal dengan nama “Operasi Talent,” juga mencakup penyitaan informasi terkait pelanggan dan korban dari situs-situs tersebut.

Seorang juru bicara Europol dalam email kepada Reuters menyatakan bahwa “sebuah operasi yang dikoordinasikan oleh Europol sedang berlangsung,” dan informasi lebih lanjut akan diumumkan dalam 24 jam ke depan. Hingga saat ini, FBI belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar dari media.

Target Operasi Talent

Menurut laporan dari situs berita teknologi Bleeping Computer dan VX-Underground, sebuah repositori daring untuk penelitian dan diskusi malware, operasi ini menargetkan situs-situs seperti Cracked, Nulled, StarkRDP, Sellix, dan MySellix. Situs-situs tersebut berperan dalam berbagai aspek ekosistem kejahatan siber atau disalahgunakan oleh pelaku kejahatan untuk:

  • Mengakses kredensial login yang dicuri.
  • Menyediakan perangkat lunak dan permainan video bajakan.
  • Menjual informasi kartu kredit yang dicuri.

Sebuah pesan yang diunggah pada saluran Telegram milik Cracked pada Rabu sore mengonfirmasi bahwa situs mereka telah disita. Pesan tersebut menyatakan, “Telah disita ... dengan alasan spesifik yang tidak diungkapkan.” Administrator situs tersebut mengaku masih menunggu informasi lebih lanjut dari penyedia domain dan pusat data mereka. “Hari yang menyedihkan bagi komunitas kami,” bunyi pesan itu.

Dampak Penyitaan

Operasi Talent menunjukkan upaya kolaboratif antara lembaga penegak hukum di berbagai negara dalam melawan kejahatan siber yang kian marak. Dengan penyitaan situs-situs ini, pihak berwenang berharap dapat menghentikan aktivitas ilegal yang merugikan banyak korban, termasuk pencurian data pribadi, penggunaan perangkat lunak bajakan, hingga penipuan menggunakan kartu kredit curian.

Europol menegaskan bahwa operasi ini masih berlangsung dan kemungkinan akan menghasilkan lebih banyak penangkapan serta penutupan situs lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian operasi serupa telah berhasil membongkar jaringan kriminal daring, menegaskan komitmen komunitas internasional untuk memerangi kejahatan siber.

Langkah ini menjadi pengingat penting bahwa aktivitas kejahatan siber, meskipun dilakukan secara anonim di dunia maya, tidak luput dari pengawasan penegak hukum di seluruh dunia. Operasi Talent menambah daftar panjang keberhasilan internasional dalam melindungi pengguna internet dari ancaman kejahatan digital.