DeepSeek Mampu Saingi ChatGPT, CEO Meta Mengaku Tak Khawatir
Meta akan contoh kemajuan DeepSeek (foto: X @Facebook)

Bagikan:

JAKARTA – Sejumlah pihak merasa terancam dengan adanya DeepSeek, tetapi pimpinan Meta menyatakan sebaliknya. CEO Meta Mark Zuckerberg mengaku tidak khawatir di hadapan para investornya pada 29 Januari.

Setelah menghadiri panggilan pendapatan kuartal keempat, Zuckerberg menjelaskan bahwa peluncuran DeepSeek dengan uang yang cukup kecil telah memperkuat keyakinan perusahaan. Baginya, "(tindakan) DeepSeek adalah hal yang tepat untuk difokuskan."

Hingga saat ini, Meta masih mencerna sejumlah hal baru yang DeepSeek lakukan. Setelah mempelajarinya, Meta ingin menerapkan kemajuan model Kecerdasan Buatan (AI) itu Llama. Meski DeepSeek membuat investor khawatir dengan dana yang mereka keluarkan, Zuckerberg menjelaskan bahwa tidak ada yang sia-sia. 

"Saya terus berpikir bahwa berinvestasi sangat besar dalam CapEx dan infrastruktur akan menjadi keuntungan strategis dari waktu ke waktu," kata Zuckerberg, dikutip dari The Verge. 

Agar model AI bisa memiliki 'nalar' yang lebih baik, komputasi yang lebih banyak dapat dibutuhkan pada waktu inferensi. Dengan begitu, model AI yang dikembangkan dapat menghasilkan tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dan kualitas layanan yang lebih tinggi.

DeepSeek merupakan model AI yang dikembangkan oleh perusahaan China dan baru dirilis setelah Presiden AS Donald Trump resmi menjabat. Asisten AI ini bisa diakses dalam bentuk aplikasi, sama seperti ChatGPT, di perangkat berbasis Android dan iOS.

Seminggu setelah peluncuran, aplikasi ini mampu melampaui popularitas ChatGPT di App Store. DeepSeek menempati posisi teratas untuk aplikasi gratis. Pencapaian ini tidak mengejutkan karena kemampuan DeepSeek mampu bersaing dengan perusahaan AI di AS.

Platform AI ini pun menimbulkan kekhawatiran karena dikembangkan berdasarkan sistem penyulingan. DeepSeek membangun model AI yang mempelajari model AI lainnya sehingga kemampuannya bisa jauh lebih baik. Menurut pemerintah AS, tindakan ini merupakan pelanggaran terhadap penyedia layanan AI.