JAKARTA – Cabang olahraga (cabor) pencak silat memiliki peluang tampil di Asian Games 2026 yang akan berlangsung di Aichi dan Nagoya, Jepang.
Kemungkinan tersebut muncul setelah Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, melakukan pertemuan dengan pihak Oympic Council of Asia (OCA).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kuwait tersebut, pihak OCA diwakili oleh Director General Captain Husain Al-Mussalam dan OCA Deputy Director General Vinod Kumar Tiwari.
"Dalam kesempatan itu, OCA menyatakan setuju untuk memperjuangkan pencak silat supaya bisa dipertandingkan di Asian Games berikutnya," ujar Oktohari dalam keterangan yang diterima.
Usaha agar pencak silat rutin dipertandingkan di ajang internasional belakangan terus dilakukan oleh NOC Indonesia. Target besarnya adalah cabor ini bisa masuk di Olimpiade.
BACA JUGA:
Pencak silat terakhir kali dipertandingkan di ajang Asia Games pada 2018 ketika Indonesia menjadi tuan rumah. Saat itu, ajang ini berlangsung di Jakarta dan Palembang.
Okto mengatakan bahwa selain usaha ke Asian Games, pencak silat juga memiliki peluang tampil di Youth Olympic 2026 yang akan berlangsung di Dakar, Senegal.
"Dakar sudah mulai tertaik untuk memasukkan pencak silat. Jadi, NOC Indonesia akan memaksimalkan peluang ini supaya pencak silat bisa menjadi bagian dari Youth Olympic," katanya.
Saat ini cabang olahraga pencak silat sedang menjalani proses assessment untuk menjadi signatory WADA (World Anti-Doping Agency).
Setelah itu, pencak silat juga harus menjadi anggota AIMS (Alliance of Independent Recognized Members of Sport). Ini juga harus melalui proses assessment yang tidak berlangsung mudah.
Kedua, assessment kemungkinan sudah bisa diselesaikan dalam tahun 2025. Jika prosesnya berjalanan lancar maka pada 2026 proses untuk menjadi anggota IOC sudah bisa dimulai.
Dengan demikian, keanggotaan IOC kemungkinan sudah bisa diperoleh pada tahun berikutnya. Jadi, pencak silat memiliki peluang besar jadi ekshibisi di Olimpiade Los Angeles 2028.