JAKARTA - Indonesia memiliki beragam destinasi wisata yang tidak hanya kaya akan sejarah, seni, dan budaya, tetapi juga terus berinovasi untuk memberikan pengalaman baru bagi pengunjung. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah penggunaan Augmented Reality (AR), teknologi yang memungkinkan pengunjung melihat elemen digital dalam dunia nyata melalui perangkat seperti ponsel atau tablet.
Dengan teknologi AR, wisatawan dapat mengeksplorasi tempat-tempat bersejarah, melihat animasi interaktif, dan merasakan suasana masa lampau tanpa harus meninggalkan lokasi. Inovasi ini mendukung pariwisata berkelanjutan dengan mengurangi dampak fisik pada situs bersejarah, meningkatkan edukasi, serta membuat pengalaman wisata lebih menarik dan inklusif.
Berikut 5 destinasi wisata di Indonesia yang telah mengadopsi teknologi Augmented Reality untuk meningkatkan pengalaman wisata, seperti dilansir VOI dari laman Kemenpar pada Jumat, 31 Januari.
1. Monumen Nasional (Monas), Jakarta
Kini, pengunjung Monas bisa melihat sejarah perjuangan bangsa dengan cara yang lebih interaktif. Melalui aplikasi AR, wisatawan dapat menyaksikan animasi tiga dimensi tentang peristiwa penting di balik proklamasi kemerdekaan. Inovasi ini memungkinkan pengunjung memahami perjalanan bangsa dengan lebih menarik tanpa harus bergantung pada diorama atau artefak fisik.
2. Museum Situs Manusia Purba Sangiran, Jawa Tengah
Di museum ini, sejarah evolusi manusia menjadi lebih hidup dengan teknologi AR. Pengunjung dapat melihat rekonstruksi manusia purba secara virtual, lengkap dengan lingkungan tempat mereka hidup jutaan tahun lalu. Fitur ini memberikan pengalaman belajar teknologi imersif dan interaktif, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan situs bersejarah ini.
3. Galeri Nasional Indonesia, Jakarta
Pameran seni di Galeri Nasional kini lebih interaktif dengan AR. Pengunjung dapat mengakses informasi tambahan tentang karya seni, seperti cerita di balik lukisan, teknik pembuatan, hingga simulasi tiga dimensi. Teknologi ini meningkatkan apresiasi seni tanpa perlu bergantung pada brosur atau panduan fisik.
4. Agung Rai Museum of Art (ARMA), Bali
Di ARMA, teknologi Augmented Reality memungkinkan wisatawan memahami filosofi dan konteks budaya di balik seni tradisional Bali. Dengan AR, pengunjung bisa menyaksikan animasi tari Bali digital atau menjelajahi kehidupan masyarakat Bali tempo dulu melalui tampilan virtual. Inovasi ini membantu melestarikan budaya Bali secara digital sekaligus menarik minat wisatawan muda.
BACA JUGA:
5. Candi Borobudur, Jawa Tengah
Sebagai situs warisan dunia UNESCO, Candi Borobudur telah mengadopsi teknologi AR untuk memberikan tur virtual yang lebih mendalam. Wisatawan bisa melihat detail relief candi dengan penjelasan animasi. Selain itu, bisa menyaksikan gambaran bagaimana Borobudur dibangun dan digunakan pada masa kejayaannya.