JAKARTA - Polusi suara telah menjadi masalah lingkungan yang serius di banyak kota besar di seluruh dunia. Namun, salah satu kota di India ada yang dinobatkan sebagai kota paling bising di dunia. Dengan tingkat kebisingan yang melampaui ambang batas aman bagi kesehatan manusia.
Dilansir VOI dari laman Mirror.co.uk pada Jumat, 31 Januari, Mumbai, kota terbesar di India, tercatat sebagai salah satu kota dengan polusi suara terburuk di dunia. Kota ini telah mendapatkan sorotan tajam terkait tingkat kebisingannya. Beberapa kritik menyebut kota ini sebagai tidak layak untuk dihuni.
Sebagai kota terbesar di India, Mumbai berjuang menghadapi tingkat kebisingan yang seringkali melampaui batas aman. Menurut Mumbai Times, kota ini dinilai 'tidak layak huni, setidaknya di sektor kebisingan', karena tingkat desibel sangat tinggi, mencapai 100 desibel saat jam sibuk. Desibel merupakan satuan untuk mengukur intensitas suara.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar kebisingan di siang hari tidak melebihi 55 desibel dan kebisingan malam hari harus di bawah 40 desibel untuk menghindari risiko kesehatan. Aktivis polusi suara, Sumaira Abdulali, memperingatkan suara dengan tingkat desibel lebih dari 80 dapat berbahaya bagi kesehatan.
Beberapa penyebab utama polusi suara di Mumbai antara lain adalah pekerjaan konstruksi, suara kembang api, klakson mobil tiada henti, dan pengeras suara yang berisik.
Upaya untuk mengurangi gangguan suara ini tengah dilakukan oleh Pemerintah Mumbai. Mereka berencana untuk mengatur penggunaan pengeras suara, seperti yang dilaporkan oleh One India.
Selain itu, Pengadilan Tinggi kota itu juga telah memerintahkan Komisaris Polisi untuk bertindak cepat dalam menangani keluhan kebisingan yang berkaitan dengan tempat ibadah.
BACA JUGA:
Pengadilan tersebut menyatakan pengeras suara bukan bagian yang esensial dari agama manapun, sehingga polisi diminta untuk mengurangi tingkat kebisingan.
Selain Mumbai, Cairo, Mesir, juga dikenal sebagai kota dengan tingkat polusi suara yang sangat tinggi. Kota yang sibuk ini beroperasi sepanjang waktu, menghasilkan tingkat kebisingan sangat tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran, kegelisahan, serta kematian.
Sebuah studi dari Pusat Penelitian Nasional Mesir mengungkapkan rata-rata tingkat kebisingan di kota ini mencapai sekitar 90 desibel, dan tidak pernah turun di bawah 70 desibel, mirip dengan menghabiskan sepanjang hari di dalam pabrik.
Selain polusi suara, Cairo juga menghadapi polusi udara yang parah. Hal ini menjadikannya salah satu kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Indeks Kualitas Udara (AQI) kota ini mencapai angka 160, yang menunjukkan kondisi udara tidak sehat. Sebagai perbandingan, AQI sekitar 36 dianggap normal dan sehat.
Kadar PM2.5 di Cairo juga mencapai 68,4 μg/m3, jauh melebihi batas aman yang direkomendasikan oleh WHO, yaitu 5 μg/m3.