YOGYAKARTA – Tahukah Anda bahwa Islam tidak menyukai apapun yang berlebihan, termasuk makan hingga kenyang. Bahkan, dalam agama Islam dianjurkan agar berhenti makan sebelum kenyang. Untuk menjalankan hal tersebut, umat Muslim harus tahu batasan kenyang dalam Islam seperti apa.
Batasan Kenyang dalam Islam
Terkait rasa kenyang karena makan secara berlebihan, Allah SWT telah memperingatkan umat-umatnya agar menghindarinya. Hal tersebut sebagaimana firman dalam Al-Quran surat al-A’raf: 31 yakni sebagai berikut.
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya:
“Makan dan minumlah kalian, namun jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang suka bersikap berlebihan.” (QS. al-A’raf: 31)
Terkait larangan makan berlebihan hingga kenyang, batasannya telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Bahkan, salah satu pola hidup sehat ala Rasulullah adalah membatasi rasa kenyang. Batas kenyang menurut Islam tercermin dalam hadits Nabi berikut ini, dilansir dari NU Online.
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطن، بحسب ابن آدم أكلات يُقمن صلبَه، فإن كان لا محالة، فثُلثٌ لطعامه، وثلثٌ لشرابه، وثلثٌ لنفَسِه
Artinya:
“Tiada tempat yang manusia isi yang lebih buruk ketimbang perut. Cukuplah bagi anak adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihinya) maka hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Ahmad)
Dari hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang dianjurkan untuk membagi ruang di perutnya sesuai peruntukan masing-masing. Peruntukan makanan dan minuman di perut hendaknya tidak melebihi kadar dua pertiga perut. Sedangkan sisanya, yakni sepertiga perut digunakan agar tetap mudah bernapas.
Dalam tulisan yang berjudul Pola Makan Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW Menurut Perspektif Kesehatan yang diterbitkan di Journal of Creative Student Research (JCSR), dijelaskan bahwa makan berlebihan jadi salah satu penyebab lemahnya iman pada seseorang. Pasalnya saat seseorang mencari kekenyangan, seolah-olah orientasi hidupnya hanya berorientasi pada pemenuhan hawa nafsu saja.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya juga menjelaskan bahwa kenyang adalah sesuatu hal yang paling berat di antara perkara lain yakni meja makan, ayakan tepung, dan wijikan. Kenyang juga sering memicu keinginan (syahwat) dan mengundang penyakit dari makanan yang dikonsumsi.
Hukum Makan Kenyang dalam Islam
Kebutuhan makanan manusia memang harus dipenuhi agar bisa tetap beribadah dan beraktivitas dengan lancar. Terkait makan hingga kekenyangan, ulama berpandangan bahwa makan hingga terlalu kenyang jadi perbuatan yang tidak baik.
BACA JUGA:
Beberapa ulama seperti Imam An-Nawawi dan Imam Ar-Rafi’i menghukumi makan kenyang menjadi perbuatan makruh. Namun ada pula ulama lain yang menghukumi makan kenyang sebagai sesuatu yang diharamkan. Hal iini dijelaskan dalam kitab Fath al-Mu’in yang artinya sebagai berikut.
“As-Syaikhan (Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i) menegaskan kemakruhan makan terlalu kenyang. Sedangkan ulama lain berpandangan tentang keharaman hal tersebut.” (Syekh Zainuddin al-Maliabari, Fath al-Mu’in, juz 3, hal. 367).
Itulah batasan kenyang dalam Islam. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.