3 Cara untuk Menghindari Obat Palsu yang Beredar di Pasaran
Ilustrasi obat-obatan (pixbay)

Bagikan:

JAKARTA - Obat merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan masyarakat. Namun, ancaman peredaran obat palsu terus meningkat dan sangat mengkhawatirkan, karena penggunaannya dapat berdampak buruk untuk kesehatan tubuh.

Meski demikian, tak perlu khawatir karena terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan agar terhindar dari pembelian atau pemakaian obat palsu. Cara tersebut diungkapkan oleh Apoteker Rupa Lesti sekaligus Chief Category Officer Apotek Alrpo.

1. Pastikan membeli obat di apotek

Supaya terhindar dari obat palsu, hal pertama yang dapat dilakukan adalah membeli obat di apotek dan memiliki apoteker yang praktik. Pastikan juga apotek tersebut masih memiliki surat izin operasional yang aktif dan apotekernya memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) yang sah.

“Pastikan membeli obat di apotek, ini tidak bisa ditawar ya. Melihat juga papan praktek yang terdapat di dalam apoteknya. Jadi ada dua biasanya papannya, pertama untuk apotekernya, kemudian papan untuk apoteknya. Ini dianjurkan juga oleh BPOM,” kata Rupa Lesti saat pembukaan apotek Alpro di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, pada Jumat, 6 Desember 2024.

Dalam hal ini, salah satu apotek yang dapat dipercaya adalah apotek Alpro yang baru hadir di Indonesia. Apotek ini memastikan semua obat yang dijual di gerainya 100 persen asli dan menyediakan apoteker yang mumpuni.

“Kami memberikan jaminan hingga Rp3 miliar untuk memastikan keamanan pelanggan. Selain itu, kami memastikan tiap apotek kami memiliki apoteker profesional yang siap memberikan konsultasi dan rekomendasi obat yang tepat,” kata Lee Yin Chen selaku CEO Apotek Alpro Indonesia.

2. Cek kemasan obat

Obat palsu memiliki bentuk yang sangat mirip dengan yang aslinya. Oleh karena itu, mengecek kemasan obat dengan teliti harus dilakukan agar terhindar dari obat palsu.

Meskipun mirip dengan yang asli, biasanya obat palsu memiliki kualitas produksi kemasan yang tidak baik. Tulisan pada kemasan juga salah karena produksi yang dilakukan secara sembarangan.

“Saat menerima obat cek apakah ada keanehan-keanehan di kemasan. Seringnya obat palsu tidak memiliki kualitas produksi yang baik. Jadi biasanya kemasan alumunium foilnya ini sangat tipis,” ujar Lesti.

“Tulisan-tulisannya juga karena asal cetak, biasanya ada yang salah, mudah luntur. Jika dibandingkan dengan aslinya juga warna atau fontnya tidak sesuai,” tambahnya.

3. Lihat kode produksi dan tanggal kedaluwarsa

Cara terakhir yang dapat dilakukan untuk terhindar dari obat palsu adalah memastikan kode produksi obat dan tanggal kadaluarsanya. Anda juga bisa memeriksa izin edar obat dengan mengecek kodenya di situs resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Kita harus pastikan ada badge number produksi pabriknya, kemudian ada tanggal kedaluwarsa. Biasanya obat palsu tidak mencetak ini, polos saja tempat informasi tersebut. Terus melihat izin edarnya di web BPOM,” lanjut Lesti.