Penjualan Mobil Listrik Xiaomi Diperkirakan Meledak hingga Beberapa Tahun Mendatang

Pendiri dan CEO Xiaomi Lei Jun menguji mobil listrik terbaru Xiaomi di cuaca bersalju. (Dok. X/@leijun)

JAKARTA - Produsen teknologi asal China yakni Xiaomi telah meraup sukses dengan model pertamanya yaitu sedan listrik SU7, di mana penjualannya mencapai total 135.000 unit sepanjang 2024.

Mengutip dari laman CNevpost, Jumat, 17 Januari, penjualan merek tersebut diperkirakan akan naik setiap tahunnya, berdasarkan keterangan dari Goldman Sachs, termasuk dari sisi prospek kapasitas produksi.

Tim analis Timothy Zhao menaikkan perkiraan penjualan EV mereka untuk Xiaomi menjadi 350.000 unit pada tahun 2025 dari sebelumnya 290.000 unit, atau naik 21 persen dari perkiraan sebelumnya dengan catatan penelitian dikirimkan kepada investor.

Perusahaan juga menaikan perkiraan penjualan kendaraan listrik Xiaomi pada tahun 2026, dari 480.000 unit menjadi 655.000 unit, 48 persen lebih tinggi dari konsensus saat ini.

Tim analis percaya bahwa strategi Xiaomi, dengan lini produk yang dimulai dengan SU7 dan bergerak ke pasar yang berpotensi lebih besar, akan menghasilkan pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang.

Seperti diketahui saat ini Xiaomi telah memiliki satu model yaitu SU7 yang hadir dalam tiga varian di mana untuk versi standar dibanderol 215.900 yuan atau kisaran Rp476 jutaan, sedangkan untuk varian Pro ada di angka 245.900 yuan atau Rp542 jutaan, dan terakhir untuk Max menyentuh angka 299.900 yuan berkisar Rp661 jutaan.

Jenama asal China ini juga akan meluncurkan model mobil listrik lainya yaitu SUV YU7 yang memiliki dimensi  panjang 4.999 mm, lebar 1.996 mm, dan tinggi 1.600 mm, dengan jarak sumbu roda 3.000 mm. Secara desain mobil satu ini mirip dengan Ferrari Purosangue.

CEO Xiaomi Lei Jun mengonfirmasi bahwa model terbaru tersebut akan resmi meluncur ke publik pada pertengahan tahun 2025, atau antara bulan Juni maupun Juli. Kehadiran model baru ini juga bisa menjadi daya dongkrak penjualan mobil Xiaomi.