JAKARTA - Presiden Barcelona, Joan Laporta, mengecam keputusan memalukan untuk tidak memberikan penalti kepada Jules Kounde dalam hasil imbang 1-1 pada Minggu, 19 Januari 2025, di markas Getafe.
Kounde dijatuhkan oleh Christantus Uche saat ia mencoba menangkap umpan silang di tiang jauh pada menit ke-81, tetapi wasit maupun VAR tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
Barcelona terus berusaha untuk menang, tetapi tidak dapat mengalahkan Getafe. Alhasil, rekor tanpa kemenangan mereka di La Liga berlanjut menjadi empat pertandingan beruntun (dua kalah dan dua seri).
Hasil itu membuat mereka tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen Real Madrid.
"Wasit dalam pertandingan melawan Getafe benar-benar memalukan. Tidak memberikan penalti atas pelanggaran terhadap Kounde adalah skandal."
"Skandal. Saya pikir Anda harus menontonnya lagi dan lagi karena itu memalukan," kata Laporta kepada wartawan pada Senin, 20 Januari 2025.
VOIR éGALEMENT:
Laporta juga merujuk pada insiden saat Real Madrid menang atas Getafe pada Desember 2024, dengan menunjukkan bahwa penalti diberikan atas pelanggaran yang sangat mirip oleh Allan Nyom terhadap Antonio Rudiger.
Performa Barcelona di liga sangat kontras dengan performa mereka di ajang lain. Mereka mengklaim Piala Super Spanyol (Supercopa de Espana) dengan kemenangan impresif 5-2 atas Real Madrid baru-baru ini dan melaju ke perempat final Copa del Rey.
Mereka kini mengalihkan perhatian kembali ke Liga Champions dan bertandang ke Benfica pada Rabu, 22 Januari 2025. Kemenangan akan menjamin mereka lolos ke babak 16 besar.
Mereka saat ini ada di peringkat kedua klasemen grup dengan raihan 15 poin dari enam laga yang sudah dijalani.
Masih ada dua laga tersisa. Selalin melawan Benfica, mereka akan menjamu Atalanta pada 30 Januari 2025.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)