JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan pembangunan pembangkit listrik baru nantinya akan digarap oleh pihak swasta.
Hal ini merupakan rencana pemerintah dalam menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dengan rancangan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 71 GW.
"Kami mendorong pembangkit baru yang dikembangkan akan diberikan porsi yang besar kepada swasta, IPP," ujar Bahlil yang dikutip Rabu, 22 Januari.
Dari 71 GW tersebut, kata dia, swasta akan mendapat jatah sebesar 60 persen berdasarkan total keseluruhan pembangkit listrik yang termuat dalam RUPTL.
"71 GW itu yang paling besar kurang lebih 60 persen kita akan serahkan kepada swasta," sambung Bahlil.
Meski sebagian besar porsinya diserahkan kepada IPP, Bahlil memastikan pemerintah akan melakukan seleksi ketat agar hanya IPP terbaik yang dapat menggarap proyek besar ini.
"Tapi swasta yang kredibel, swasta yang sejalan dengan pemerintah, bukan swasta yang membuat gerakan tambahan di luar apa yang dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Ke depan, Bahlil mengatakan Pemerintah bersama PT PLN (Persero) akan menambah jaringan transmisi sepanjang 48.000 kms untuk menunjang penambahan pembangkit sebesar 71 GW.
VOIR éGALEMENT:
Selain itu, pembangunan jaringan transmisi juga akan mendukung pemanfaatan energi terbarukan uang bersumber dari sumber daya alam, untuk dapat menjangkau kebutuhan masyarakat yang tersebar di berbagai lokasi.
"Nah kita memang betul punya kekayaan sumber daya alam terhadap pembangkit listrik tenaga matahari, air, angin maupun yang lain-lain. Tapi problem kita sekarang Bapak Presiden adalah jaringan yang dulu dipasang tidak didesain untuk menjemput tempat-tempat di mana kita membangun energi baru terbarukan. Karena itu kita mendorong untuk membangun jaringan ke depan kurang lebih sekitar 8.000 km," ujar Bahlil.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)