JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan belum memiliki rencana atau pembahasan mengenai perubahan harga eceran elpiji 3 kg atau LPG subsidi.
Hal tersebut disampaikan Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Migas, Rabu, 3 Januari.
“Kalau tentang harga (jual eceran LPG 3 kg), pemerintah saat ini tidak ada wacana untuk berbicara tentang harga itu,” ujar Tutuka.
Sekadar informasi, harga elpiji 3 kg di tingkat penyalur atau agen ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 28 Tahun 2008 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 7436.K/12/MEM/2016.
Sementara, harga elpiji 3 kg di tingkat pangkalan atau sub penyalur ditetapkan berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah daerah
Adapun, harga jual eceran elpiji 3 kg ditetapkan sebesar Rp4.250 per kg atau Rp12.750 per tabung sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007, Permen ESDM Nomor 28 Tahun 2008 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 7436.K/12/MEM/2016.
Sebelumnya diberitakan, mulai awal tahun ini atau 1 Januari 2024 pemerintah memutuskan hanya masyarakat terdaftar yang dapat membeli elpiji 3kg. Karena itu, masyarakat yang masuk dalam kategori penerima elpiji 3 kg wajib melakukan pendaftaran terlebih dahulu di pangkalan-pangkalan.
VOIR éGALEMENT:
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Tutuka Ariadji mengatakan langkah mewajibkan pembeli terdaftar dengan KTP dan KK tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan transformasi pendistribusian elpiji 3 kg tepat sasaran.
Karena itu, Tutuka mengimbau untuk masyarakat yang belum terdata agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian elpiji 3 kg.
“Bagi yang belum terdaftar, tidak bisa membeli, kecuali mendaftar dulu. Jadi harus mendaftar dulu, ada proses pendaftaran. Masih kita buka, daftarkan dulu baru bisa beli,” ujar Tutuka.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)