JAKARTA - Mantan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menegaskan, Jalur Gaza tidak boleh dibangun kembali sebelum didemiliterisasi.
"Transisi ke tahap kedua dari kesepakatan penyanderaan harus mencakup penggantian rezim Hamas dan demiliterisasi Gaza," kata Gantz, melansir The Times of Israel 4 Februari.
Ketua Persatuan Nasional itu menegaskan, penggantian Hamas dan demiliterisasi merupakan keharusan sebelum rekonstruksi.
"Upaya rekonstruksi di Gaza harus dikondisikan pada penggantian rezim Hamas. Gaza akan didemiliterisasi atau akan tetap dihancurkan. Itu harus menjadi syarat untuk rekonstruksi, dalam koordinasi dengan Amerika Serikat dan dunia," tegasnya.
Gantz menegaskan, Israel harus memastikan Hamas tidak dapat mengakses bantuan kemanusiaan yang ditujukan untuk warga sipil Gaza.
"Bahkan setelah rezim Hamas diganti, ia akan tetap menjadi kekuatan militer terkuat di Gaza, kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi," ujar Gantz.
"Setelah diganti dan sumber keuangannya diputus, kita harus memburu setiap teroris Hamas di setiap terowongan dan tempat persembunyian terakhir," katanya.
Ia menambahkan, sekarang juga saatnya “untuk membongkar proyek nuklir Iran.”
VOIR éGALEMENT:
"Kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Koordinasi dengan Amerika sangat penting. Kita harus terus membawa pulang sandera kita, membubarkan Hamas, melemahkan Iran dan memajukan normalisasi dengan Arab Saudi dan negara-negara Muslim lainnya, dan semua ini dapat terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Itulah arti kemenangan yang sesungguhnya," pungkas Gantz.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)