JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan kemungkinan untuk menarik pasukan militer AS dari Suriah.
"Dia, sebagai Panglima Tertinggi Militer Amerika Serikat, berhak meninjau penempatan pasukan di luar negeri kapan saja," kata juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt kepada wartawan dilansir ANTARA dari Anadolu, Sabtu, 1 Februari.
Ketika ditanya apakah isu tersebut menjadi topik yang tengah dibahas pemerintah, Leavitt hanya berkata, "Ya."
Trump pada Kamis (30/1) mengemukakan dirinya "akan membuat keputusan" terkait pasukan AS yang telah ditempatkan untuk mendukung upaya melawan ISIS (Daesh) di Suriah.
"Kami tidak terlibat di Suriah. Suriah sudah dalam kekacauannya sendiri. Mereka sudah mengalami cukup banyak kekacauan di sana. Mereka tidak butuh keterlibatan kami," katanya.
VOIR éGALEMENT:
Lembaga penyiaran publik resmi Israel, Kan, pada Selasa (28/1) melaporkan "para pejabat senior Gedung Putih menyampaikan pesan kepada rekan-rekan mereka di Israel yang mengindikasikan Presiden Trump bermaksud menarik ribuan pasukan AS dari Suriah."
Menurut pengumuman Pentagon pada Desember lalu, AS memiliki sekitar 2.000 tentara yang dikerahkan di Suriah, yang berarti sekitar 1.100 lebih banyak dari yang diungkapkan sebelumnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)