Wamendiktisaintek Stella Christie Miliki Kekayaan Rp 4,79 Miliar Tapi Tak Punya Mobil  
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie (ANTARA)

Partager:

JAKARTA – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, telah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Berdasarkan laporan tertanggal 30 Desember 2024, total kekayaan Stella tercatat sebesar Rp 4.790.077.830, yang seluruhnya bersumber dari sejumlah aset miliknya.  

Stella memiliki dua bidang tanah dan bangunan yang tersebar di dua provinsi, yaitu Jakarta dan Jawa Barat, dengan total nilai sebesar Rp 4.439.348.000.  

- Jakarta: Stella memiliki tanah dan bangunan di Jakarta Barat seluas 81 m² dengan nilai Rp 1.719.848.000. Properti ini diperoleh dari hasil usaha pribadi.  

- Jawa Barat: Di Kabupaten Bandung, Stella memiliki tanah seluas 1.813 m² senilai Rp 2.719.500.000 yang diperoleh melalui hibah dengan akta.  

Selain itu, Stella tidak memiliki alat transportasi seperti mobil atau motor, harta bergerak lainnya, maupun surat berharga. Namun, ia melaporkan memiliki kas dan setara kas senilai Rp 350.729.830.  

Uniknya, Stella juga tidak memiliki utang, menjadikan total harta bersihnya senilai Rp 4.790.077.830.  

Stella Christie, yang lahir pada 11 Januari 1979 di Medan, Sumatera Utara, dikenal sebagai akademisi berprestasi dengan kiprah internasional. Ia adalah lulusan berbagai universitas bergengsi dunia:  

- S-1: Red Cross Nordic United World College, Norwegia, dengan beasiswa dari United World College.  

- S-2: Harvard University, Amerika Serikat, juga dengan beasiswa, dan lulus dengan predikat terbaik pada 2004.  

- S-3: Northwestern University, Amerika Serikat, dengan fokus pada psikologi kognitif, yang diselesaikannya pada 2010.  

Karier akademis Stella dimulai pada 2012 ketika ia diangkat menjadi profesor di Swarthmore University, Amerika Serikat, di mana ia menjabat hingga 2018. Setelah itu, Stella pindah ke Tsinghua University di Beijing, China, dan pada 2022, ia diangkat menjadi guru besar di universitas tersebut.  

Sebagai profesor muda berusia 46 tahun, Stella membawa pengalaman akademis internasionalnya ke Indonesia melalui perannya sebagai Wamendiktisaintek.

Dengan latar belakang prestasi akademik dan profesional yang kuat, Stella diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan pendidikan, sains, dan teknologi di Indonesia.  


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)