JAKARTA - Ukraina mendokumentasikan kematian hampir 300 warga sipil akibat ranjau yang ditinggalkan oleh Rusia dan sedang mengumpulkan bukti untuk Pengadilan Kriminal Internasional (ICCO).
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan lebih adari 1.000 warga Ukraina terluka dan 297 orang tewas, sebagian besar di wilayah timur Donetsk dan Kharkiv, akibat berbagai jenis ranjau.
“Untuk menyamarkan senjata, para penjajah menggunakan berbagai barang umum termasuk mainan anak-anak dan kotak permen,” katanya dilansir Reuters, Jumat, 12 Juli.
“Selain itu, kelompok sabotase Rusia sering kali memasang ladang ranjau untuk menutupi kemunduran mereka dari garis depan dan wilayah perbatasan,” imbuhnya.
VOIR éGALEMENT:
Rusia membantah menargetkan warga sipil selama invasinya, yang juga mencakup serangan udara terhadap infrastruktur penting di pusat-pusat populasi yang jauh di belakang garis depan.
SBU mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan “basis bukti berskala besar” dan akan mengirimkannya ke Den Haag jika sudah cukup.
Jaksa di wilayah Kharkiv mengatakan mereka meluncurkan penyelidikan kejahatan perang setelah enam orang terluka akibat ledakan ranjau.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)