Dinkes Garut Tangani Puluhan Siswa Diduga Keracunan Jajanan Es Krim
Siswa mendapatkan penanganan medis karena diduga keracunan jajanan es krim jajanan di SDN 2 Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut/ANTARA

Partager:

GARUT - Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menangani puluhan siswa yang mengalami pusing dan mual karena diduga keracunan setelah mengkonsumsi jajanan es krim yang dijual di SDN Kersamenak, Kecamatan Tarogong Kidul.

"Ada 66 orang, satu orang masih menjalani perawatan di puskesmas tidak parah, sisanya 65 orang sudah pulang," kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani di Garut, Antara, Selasa, 14 Februari. 

Ia menuturkan Puskesmas Kersamenak mendapatkan laporan dari pihak SDN 2 Kersamenak adanya sejumlah siswa yang mengeluhkan sakit sama seperti pusing dan mual setelah mengkonsumsi jajanan di sekolah jenis es krim saat jam istirahat, Selasa.

Adanya laporan itu, kata dia, jajaran dari puskesmas langsung menuju sekolah dan melakukan tindakan medis, dan satu orang dirujuk ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut.

"Ada yang merasa pusing, sakit perut, dan muntah, selanjutnya pihak sekolah melapor via telepon ke Puskesmas Kersamenak, tidak lama kemudian petugas PKM Kersamenak datang ke lokasi dan memberikan pertolongan medis," katanya.

Ia menyampaikan siswa yang mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi jajanan es krim itu tercatat 66 orang.

Seluruh siswa, kata dia, sudah diperbolehkan pulang dengan tetap mendapatkan pengawasan dari puskesmas untuk mengetahui perkembangan kesehatannya.

"Diperbolehkan pulang namun tetap dalam pengawasan kami," katanya.

Ia mengatakan selain menangani siswa yang keracunan, pihaknya juga sudah mengamankan jenis jajanan yang dikonsumsi siswa untuk dilakukan uji laboratorium agar diketahui jenis kandungan dalam jajanan tersebut.

Kasus tersebut, kata dia, juga sudah ditangani oleh kepolisian yang datang ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan saksi, korban dan juga mengamankan sampel jajanan es krim yang dibeli siswa.

"Sampel es krim dari bekasnya sudah kami ambil dan kami kirimkan ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," katanya.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)