JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara terkait kekosongan pasokan BBM di SPBU swasta seperti BP dan Shell yang terjadi belakangan ini.
Bahlil memastikan keterlambatan tersebut disebabkan oleh masalah teknis dan tidak berkaitan dengan masalah perizinan. DIkatakan Bahlil, pihaknya telah memberikan izin impor kepada badan usaha penyedia BBM swasta.
"Engga ada persoalan, izin impornya kan sudah dikasih. Izin impornya udah selesai mungkin teknis aja ya. Tanya mereka (SPBU Swasta) karena dari kami impor sudah selesai," ujar Bahlil kepada awak media di Gedung Kementerian ESDM, Senin, 3 Februari.
Bahlil bilang, pemerintah hanya bisa mengendalikan pasokan BBM dari badan usaha pelat merah, Pertamina. Untuk itu, masalah keterlambatan dan kekosongan pasokan BBM yang terjadi pada SPBU swasta merupakan urusan bisnis perusahaan.
"Mungkin yang dimaksud ini ada yang kapalnya belum tiba, ini kan persoalan kapal saja," tutur Bahlil.
Asal tahu saja, fenomena kelangkaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) ini dialami oleh SPBU Shell Indonesia dan BP-AKR. President Director PT Aneka Petroindo Raya, Vanda Laura dalam keterangannya mengakui jika saat ini pihaknya memang mengalami keterbatasan stok BBM untuk beberapa waktu ke depan.
"Sehubungan dengan keterbatasan stok, maka untuk sementara waktu beberapa jaringan SPBU bp tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap," ujarnya kepada awak media, Jumat, 31 Januari.
BACA JUGA:
Sementara President Director & Managing Director Mobility, Shell Indonesia, Inggrid Siburian mengatakan saat ini terdapat beberapa kendala yang dihadapi Shell Indonesia sehingga kesulitan dalam mengadakan dan menyalurkan BBM dengan logo kerang ini.
"Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini terdapat kendala dalam pengadaan dan penyaluran produk bahan bakar minyak (BBM)," ujar Inggid kepada VOI, Jumat, 31 Januari.