Kurangi Jejak Karbon, 40 Persen Persen Operasional MIND ID Gunakan Energi Terbarukan
Foto: Dok. MIND ID

Bagikan:

JAKARTA - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, konsisten mengurangi jejak karbon untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (Enhanced NDC) pada tahun 2030.

Inisiatif dekarbonisasi Grup MIND ID telah konsisten dijalankan melalui efisiensi energi yang digunakan pada kegiatan operasional dan produksi, penggunaan energi baru terbarukan, hingga penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, total konsumsi energi Grup MIND ID pada 2022 yakni sebesar 40,77 Giga Joule, meningkat menjadi 44,5 Giga Joule pada 2023, dan kembali meningkat secara proporsional seiring dengan penguatan kinerja operasional dan pengembangan aset hilirisasi pada 2024.

Sejak tahun 2022 hingga 2024, Grup MIND ID mampu konsisten mempertahankan penggunaan energi terbarukan atau renewable energy sebesar lebih dari 40 persen pada operasional perusahaan. Energi terbarukan yang digunakan antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

"Selain itu Grup MIND ID juga terus berupaya meningkatkan penggunaan sumber energi rendah emisi antara lain biofuel dan LNG, serta konsisten menerapkan sistem manajemen energi guna mencapai pengelolaan energi yang optimal," ujar Hery, Rabu, 29 Januari.

Ia melanjutkan, Grup MIND ID juga memperkuat otomatisasi dan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan melalui implementasi e-mining reporting system, electric pump, bucket wheel excavator untuk pengelolaan batu bara, underground LOCO atau sistem lokomotif elektrik, maupun penggunaan battery electric loader.

"Dengan penguatan digitalisasi yang terus berjalan, Grup MIND ID semakin meningkatkan efisiensi energi yang berkelanjutan dari seluruh kegiatan operasional," lanjut Hery.

Lebih lanjut, Grup MIND ID tengah mengeksplorasi skenario dekarbonisasi yang lebih optimal, di antaranya dengan melakukan kajian co-firing, nature-based solution, maupun carbon capture utilization.

"Program yang kami jalankan ini bersifat jangka panjang, dan optimalisasinya akan terus meningkat sehingga memberikan dampak yang besar bagi upaya pengurangan emisi sekaligus mendukung operasional perusahaan di masa depan," pungkas Heri.