JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Pertemuan keduanya membahas mengenai ekosistem hiliriasi.
Adapun pertemuan keduanya diketahui melalui video yang diunggah Erick Thohir di sosial media Instagram @erickthohir. Pertemuan keduanya berlangsung di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi.
“Bertemu dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala BPM, sahabat saya, Bapak Rosan Roeslani. Sesuai dengan Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto, kami ingin mendorong hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” kata Erick, dikutip dari Instagram @erickthohir, minggu, 12 Januari.
Menurut Erick, pembangunan ekosistem hilirisasi tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Karena itu, dia bilang, kolaborasi dengan berbagai stakeholder menjadi sesuatu yang penting.
BACA JUGA:
“Kolaborasi BUMN dan berbagai stakeholder, termasuk dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BPM juga menjadi bagian penting dari pembangunan ekosistem hilirisasi di Indonesia,” tulisnya.
“Kita harus bersinergi dan berkolaborasi untuk bisa menjadikan Indonesia sebagai ekosistem hilirisasi yang bisa mewujudkan mimpi Bapak Presiden Prabowo untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani melaporkan rencana kerja Kementerian Investasi untuk 5 tahun ke depan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Rosan mengaku target total investasi yang dihimpun hingga 2029 mencapai Rp13.032 triliun.
“Itu yang saya sampaikan ke Bapak Presiden, dan tentunya, harapannya, investasi yang masuk ke Indonesia ini bisa juga menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan di saat bersamaan, ini juga akan berkontribusi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi,“ kata Rosan dilansir ANTARA, Kamis, 2 Januari.
Rosan menyebutkan target investasi pada 2025 sebesar Rp1.905 triliun, sementara target investasi saat Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2029 mencapai Rp3.414 triliun.
“Ini bukan pekerjaan yang mudah. Ini pekerjaan yang berat sehingga diharapkan juga kerja sama dan koordinasi dari semua kementerian terkait terutama di dalam investasi ini melibatkan 18 kementerian di dalam sistem kami, sehingga diharapkan kerja sama dengan 18 kementerian itu juga akan semakin meningkat ke depannya,” sambung Rosan.