JAKARTA - Gubernur terpilih DKI Jakarta, Pramono Anung mengaku tak masalah bila anggaran pendapatan dan belanja (APBD) DKI diefisensi saat dirinya mulai menjabat.
Hal ini menjadi instruksi Presiden Prabowo Subianto. Semua kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah diperintahkan Prabowo melakukan efisiensi anggaran.
"Intinya, semangat untuk efisiensi adalah semangat yang saya dan Bang Doel pasti akan dukung sepenuhnya," kata Pramono saat mengunjungi Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 4 Februari.
Dalam kunjungannya ke Balai Kota DKI, Pramono sempat membahas mengenai pemotongan alokasi anggaran Pemprov DKI bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi.
"Saya sampaikan, monggo apa saja yang mau diefisiensikan. Termasuk urusan snack yang ditanyakan teman teman kepada saya, saya termasuk penganut tidak makan snack banyak-banyak," ujar Pramono.
BACA JUGA:
Melanjutkan, Teguh Setyabudi menyebut telah mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Efisiensi dan Penyesuaian Belanja Tahun Anggaran 2025.
Sejumlah alokasi anggaran yang dikurangi antara lain pengurangan anggaran perjalanan dinas, kegiatan seremonial, kajian, studi banding, serta seminar dan FGD.
Lalu, efisiensi belanja operasi yang tidak memiliki output terukur, penghematan anggaran makanan dan minuman, pemberian hibah kepada kementerian atau lembaga yang lebih selektif, dan penyesuaian belanja APBD 2025 yang bersumber dari dana transfer ke daerah.
"Kita memetakan pos-pos mana yang memang bisa di re-focusing yang tadinya mungkin tidak optimal nantinya atau tidak penting untuk sementara kita bintangi atau blokir, sehingga nanti kita petakan dapatnya berapa," urai Teguh.
"Nanti akan kita sampaikan kurang lebih dari pemetaan ini ada sekian rupiah jumlahnya. Nanti bisa juga mendukung program strategis dari gubernur dan wakil gubernur terpilih dan program-program strategis dari pemerintah pusat yang belum teranggarkan. Nanti eksekusinya di zaman pak Pram," tambahnya.