JAKARTA - Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina pada Hari Senin mengungkapkan, pihaknya mencatat "peningkatan mengkhawatirkan" dalam laporan eksekusi tentara Ukraina yang ditangkap oleh angkatan bersenjata Rusia selama perang dalam beberapa bulan terakhir.
Misi di Ukraina mengatakan telah menerima laporan 79 eksekusi dalam 24 insiden terpisah sejak akhir Agustus tahun lalu.
Diketahui, hukum humaniter internasional melarang eksekusi tawanan perang dan yang terluka, menganggapnya sebagai kejahatan perang.
"Banyak tentara Ukraina yang menyerah atau berada dalam tahanan fisik angkatan bersenjata Rusia ditembak mati di tempat. Saksi mata juga menggambarkan pembunuhan tentara Ukraina yang tidak bersenjata dan terluka," kata misi tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters 4 Februari.
Badan PBB tersebut memperoleh dan menganalisis materi video dan foto yang diterbitkan oleh sumber-sumber Ukraina dan Rusia, yang menunjukkan eksekusi atau mayat dan melakukan wawancara terperinci dengan para saksi.
Dikatakan, eksekusi yang dilaporkan terjadi di wilayah-wilayah tempat operasi ofensif Rusia sedang berlangsung.
Danielle Bell, kepala misi tersebut, mengatakan beberapa pejabat Rusia "secara eksplisit menyerukan perlakuan tidak manusiawi, dan bahkan eksekusi" terhadap tentara Ukraina yang ditangkap.
Misi tersebut mengatakan, mereka juga mendokumentasikan eksekusi seorang tentara Rusia yang terluka dan tidak berdaya oleh angkatan bersenjata Ukraina pada tahun 2024, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Mengomentari laporan tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha mengatakan kekejaman Rusia menuntut tindakan internasional yang mendesak.
BACA JUGA:
"Eksekusi mengerikan yang dilakukan Rusia terhadap tawanan perang Ukraina menunjukkan Ukraina menghadapi binatang buas yang sesungguhnya," katanya di X.
"Kita membutuhkan perangkat hukum internasional yang baru dan efektif, serta langkah-langkah konkret untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku," lanjutnya.
Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sebelumnya, kantor kejaksaan Ukraina mengatakan, mereka sedang menyelidiki puluhan kasus eksekusi personel militer Ukraina oleh pasukan Rusia.