JAKARTA - Pasukan Rusia meluncurkan rudal ke pusat pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina, yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO. Serangan Rusia merusak bangunan bersejarah dan melukai tujuh orang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan serangan itu adalah “serangan yang disengaja” yang sekali lagi menekankan perlunya memperkuat pertahanan udara Ukraina.
Zelenskiy mengatakan para diplomat Norwegia termasuk di antara mereka yang “berada di pusat serangan” di distrik bersejarah tersebut.
Gubernur wilayah Odesa Oleh Kiper mengatakan tujuh orang terluka dan petugas darurat masih berada di lokasi kejadian.
Foto yang diposting oleh Kiper dan Wali Kota Odesa Hennady Trukhanov menunjukkan lobi dan bagian lain Hotel Bristol, landmark mewah yang dibangun pada akhir abad ke-19, hancur menjadi puing-puing.
Gedung konser Odesa Philharmonic, di seberang hotel, mengalami kerusakan dan banyak jendelanya pecah.
Artinya, bom tersebut sengaja ditujukan ke hotel untuk menghancurkan lantai dan bangunan di dalamnya, menyebabkan kehancuran dan, tentu saja, membunuh warga sipil yang menginap di sana pada saat itu.
Zelenskiy mengatakan serangan itu dilakukan “langsung di kota, terhadap bangunan sipil biasa.”
“Berkali-kali, pertahanan udara adalah prioritas utama. Kami bekerja sama dengan semua mitra kami untuk memberikan lebih banyak perlindungan bagi negara kami,” ujar Presiden Ukraina dilansir Reuters, Sabtu, 1 Februari.
BACA JUGA:
Zelenskiy mengatakan pertemuan komando Ukraina berfokus pada peningkatan sistem persenjataan dan mempercepat pengiriman.
“Kami membutuhkan pengiriman yang lebih cepat dan jumlah sistem serta senjata yang lebih besar yang akan memungkinkan kami menyelamatkan nyawa lebih banyak tentara dan rakyat kami,” katanya.
“Lebih banyak pesanan untuk drone. Lebih banyak investasi untuk pengembangan sistem robotik dan lebih banyak pesanan untuk senjata dasar,” sambung Presiden Ukraina.