Garda Revolusi Iran akan Gunakan AI untuk Operasi Angkatan Laut hingga Pertahanan Udara
Komandan IRGC Mayjen Hossein Salami. (Wikimedia Commons/Fars Media Corporation/Mehdi Bolourian)

Bagikan:

JAKARTA - Panglima Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengungkap rencana untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk keperluan militer, seperti dalam operasi angkatan laut dan pertahanan udara.

Berpidato pada konferensi tentang "kecerdasan buatan dan peradaban masa depan", yang diadakan di Teheran pada Hari Rabu, Mayor Jenderal Hossein Salami mengatakan, IRGC akan memanfaatkan AI untuk keperluan militer sambil tetap mematuhi prinsip-prinsip moral.

AI akan membantu Angkatan Laut IRGC untuk mendeteksi dan menargetkan kapal musuh yang dapat mematikan transpondernya atau mengubah lokasinya bermil-mil jauhnya, tanpa melukai awak kapal yang tidak bersalah yang menyediakan dukungan logistik bagi musuh, katanya seperti melansir Tasnim 31 Januari.

AI juga dapat memungkinkan pasukan angkatan laut memilih tempat terbaik untuk menyerang target, lanjut Mayjen Salami, seraya menambahkan kapal musuh yang besar mungkin tidak akan rusak dalam serangan pesawat nirawak kecuali pusat massanya diserang dengan bantuan AI.

Menyoroti penerapan AI dalam pertahanan udara, Mayjen Salami mengatakan kecerdasan buatan dapat menggantikan manusia karena dapat memilih dari berbagai target yang mendekat dengan presisi dan ketepatan waktu.

Mayjen Salami mengatakan, Iran perlu memanfaatkan AI di semua bidang, seperti transportasi, maritim, kontrol lalu lintas darat dan udara, layanan kesehatan dan keselamatan penerbangan, di mana waktu merupakan elemen vital.

Dalam latihan perang di Teluk Persia belum lama ini, pesawat nirawak Angkatan Laut IRGC menembakkan rudal yang dilengkapi kemampuan kecerdasan buatan.

Diketahui, IRGC telah melengkapi pesawat nirawak militer Mohajer-6 dan Ababil-5 dengan versi baru rudal Qaem dan Almas yang menggabungkan kemampuan AI untuk mencapai target.