Belum Dilantik Jadi Gubernur DKI, Pramono Anung Sudah Dapat Banyak Keluhan Soal Banjir
Pramono Anung/FOTO: Diah Ayu-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung mengaku telah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait masalah banjir Jakarta. Padahal, saat ini ia belum dilantik dan memimpin Jakarta.

Beberapa hari lalu, puluhan RT dan ruas jalan di Jakarta terendam banjir akibat hujan dengan intensitas lebat sejak Selasa, 28 Januari lalu. Banjir baru surut di semua titik dua hari berselang.

"Saya belum penjabat aja, IG saya, TikTok saya, WA saya, sekarang ini selalu banyak keluhan, terutama berkaitan dengan banjir," kata Pramono di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Jumat, 31 Januari.

Pramono menyebut Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang memimpin selama beberapa tahun terakhir memiliki kewenangan yang tak seleluasa gubernur definitif hasil pilkada.

"Terus terang memang kewenangan PJ tidak seperti gubernur yang full, pasti ada hambatan ada batasannya. Tapi memang kemarin malam Imlek itu curah hujannya luar biasa dan saya secara langsung juga memonitor di lapangan," ungkap Pramono.

Oleh sebab itu, Pramono memastikan penanggulangan banjir Jakarta menjadi perhatian khusus, bahkan masuk dalam 40 program prioritasnya saat menjabat Gubernur Jakarta.

Mantan Sekretaris Kabinet itu menegaskan, dirinya akan kembali melanjutkan penanganan banjir yang telah dijalankan di era gubernur terdahulu, seperti Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), hingga Anies Baswedan.

"Perbaikan terhadap tali air, kemudian drainase, dan harus digali secara rutin seperti yg dilakukan Pak Ahok maupun Mas Anies, sumur resapan, semuanya dilakukan untuk jakarta," tutur Pramono.

"Dari Bang Foke, ada Banjir Kanal Timur yang luar biasa tapi tidak terawat dengan baik. Kami akan alokasikan dana khusus untuk memperbaiki banjir kanal timur supaya menjadi tempat, termasuk akan kami buka Taman 24 Jam di Banjir Kanal Timur," tambahnya.

Selain itu, Pramono juga bakal menjalankan program penanganan banjir rob yang ia gagas, yakni Giant Mangrove Wall sebagai tanggul laut penahan banjir pesisir. Giant Mangrove Wall akan dibangun beriringan dengan Giant Sea Wall yang telah direncanakan pemerintah pusat.

"Kerja sama pemerintah pusat dengan pemerintah Jakarta harus dilanjutkan, karena di situ lah sumber air tawar nanti akan bisa diambil. Kemudian juga supaya permukaan air ini gak tiap waktu terus turun," imbuhnya.