Presiden Erdogan Minta Negara Muslim Dukung Warga Palestina Usai Gencatan Senjata Gaza
Kondisi di Jalur Gaza, Palestina. (Twitter/@UNRWA)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta negara-negara Muslim untuk mendukung warga Palestina, yang bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup, setelah gencatan senjata di Jalur Gaza.

Berbicara setelah rapat kabinet di ibu kota Ankara Hari Selasa, Presiden Erdogan meminta dunia Arab dan Muslim untuk meningkatkan upaya dan mendukung rakyat Gaza melalui solidaritas dan bantuan kemanusiaan, dilansir dari Daily Sabah 22 Januari.

Lebih lanjut, Presiden Erdogan juga menyoroti perlakuan tidak manusiawi Israel terhadap warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

"Gambar-gambar yang diambil dari pertukaran sandera antara Israel dan Palestina menunjukkan pihak mana yang menghargai nyawa dan martabat manusia," katanya, mengacu pada kondisi fisik dan mental warga Palestina, yang telah kelaparan dan disiksa di bawah penahanan Israel, sementara para sandera yang ditahan oleh Hamas tampak berada dalam kondisi yang stabil.

Mencatat Turki secara aktif memfasilitasi perjanjian gencatan senjata melalui upaya diplomatik multidimensi, Presiden Erdogan memuji rakyat Palestina atas ketangguhan dalam mempertahankan tanah mereka meskipun menghadapi tantangan besar.

Diketahui, kelompok militan Palestina Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera bertahap dalam pengumuman Rabu pekan lalu, usai perundingan dengan mediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat selama berbulan-bulan.

Kesepakatan bertahap itu mulai berlaku pada Hari Minggu, setelah sempat tertunda selama beberapa jam.

Kemarin, otoritas kesehatan di Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas Palestina sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 47.107 orang, sementara korban luka-luka mencapai 11.147 orang, seperti dikutip dari Barrons.