JAKARTA - Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti kejadian bangunan sekolah ambruk di Depok, Jawa Barat. Menurutnya, kejadian tersebut menjadi bukti nyata masih kurangnya infrastruktur pendidikan, sehingga perlu pembenahan.
“Kita bersyukur sekarang memiliki program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang dapat berdampak positif pada kualitas tumbuh kembang anak-anak. Tapi tidak bisa dipungkiri, Indonesia masih punya berbagai pekerjaan rumah dalam hal kualitas layanan pendidikan,” ujar Cucun kepada wartawan, Rabu, 15 Januari.
Menurut Cucun, infrastruktur sekolah masih belum merata secara kualitas, khususnya di daerah-daerah.
Terbaru, atap dua ruang kelas SDN Mekarjaya 29, Depok, Jawa Barat, ambruk pada Senin, 13 Januari lantaran sudah lapuk. Akibat kejadian ini, anak-anak SDN Mekarjaya terpaksa belajar secara daring selama proses perbaikan sekolah.
“Kejadian ini menjadi bukti nyata masih kurang maksimalnya infrastruktur sekolah. Revitalisasi sekolah harus betul-betul ada kajian teknisnya dulu, demi memastikan keamanan bagi murid sehingga tidak lagi ada ancaman kerusakan infrastruktur,” tegas legislator dapil Jawa Barat ini.
Cucun pun meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menginventarisasi infrastruktur sekolah di seluruh Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengetahui mana-mana saja sekolah yang perlu mendapat prioritas perbaikan demi memastikan kualitas pendidikan bagi anak didik.
“Kami percaya di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang memiliki visi misi dalam meningkatkan kualitas sistem pendidikan, persoalan infrastruktur dan pembangunan sekolah menjadi prioritas,” kata Waketum PKB itu.
BACA JUGA:
Cucun mengatakan penempatan perbaikan kualitas pendidikan sebagai prioritas utama dapat membantu pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Apalagi, kata dia, konstitusi juga telah mengamanatkan alokasi anggaran besar untuk pendidikan yang akan menjadi modal pembangunan bangsa.
“Jadi Negara memang harus memberikan langkah-langkah yang menjamin bahwa setiap anak di Indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas dan memadai,” pungkas Cucun.