JAKARTA – Menteri Keuangan Australia, Jim Chalmers, pada Rabu 29 Januari mengimbau warga Australia untuk berhati-hati dalam menggunakan model kecerdasan buatan (AI) asal China, DeepSeek. Peringatan ini menjadikan Australia sebagai negara terbaru yang menyampaikan kekhawatiran atas penggunaan teknologi tersebut.
"Kami menghimbau warga Australia untuk berhati-hati terhadap teknologi baru ini," kata Chalmers dalam sebuah konferensi pers pada Rabu. "Kami terus menerima berbagai masukan terkait hal ini."
DeepSeek, model AI asal China dengan biaya rendah yang disebut-sebut dapat mengancam dominasi rival asal Amerika Serikat, mengguncang pasar global sejak diluncurkan pekan ini. Saham Nvidia, pemimpin pasar chip AI, turun 17% pada hari Senin sebelum akhirnya kembali menguat.
اقرأ أيضا:
Sementara itu, pejabat Amerika Serikat pada Selasa 28 Januari mengungkapkan bahwa mereka tengah menyelidiki implikasi keamanan nasional dari keberadaan DeepSeek.
DeepSeek, yang dirancang untuk lebih efisien dalam penggunaan data dan biaya, telah memicu perdebatan di berbagai negara mengenai potensi dampaknya terhadap keamanan data dan geopolitik teknologi.
Hingga kini, kekhawatiran terkait keamanan dan pengawasan penggunaan model AI seperti DeepSeek semakin menjadi perhatian, baik di tingkat nasional maupun global.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)