Usia Berapa Anak Boleh Makan Mie Instan? Jangan Sembarangan Pilih Memberi Makanan
Usia berapa anak boleh makan mie instan (Freepik)

أنشرها:

YOGYAKARTA - Makanan yang diberikan kepada anak, terutama yang masih bayi, sangat memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Salah satu makanan yang sering menjadi perdebatan di kalangan orang tua adalah mie instan. Usia berapa anak boleh makan mie instan?

Meski praktis dan mudah diolah, mie instan tidak boleh diberikan secara sembarangan, apalagi kepada bayi. Sebab kandungan dalam mie instan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak, khususnya yang berada dalam masa golden age atau masa pertumbuhan pesat.

Sebagai orang tua, penting untuk memahami kapan anak boleh makan mie instan. Hal ini sangat penting agar konsumsi makanan ini tidak berdampak buruk bagi kesehatannya.

Usia Berapa Anak Boleh Makan Mie Instan?

Mie instan bukanlah makanan yang disarankan untuk anak-anak. Tetapi jika ingin memberikannya, usia yang relatif aman adalah di atas 5 tahun. Pada usia ini, sistem pencernaan anak sudah lebih berkembang dibandingkan bayi. Namun  tetap saja pemberian mie instan harus dilakukan secara terbatas dan dengan sajian yang tepat.

Mie instan tidak boleh disarankan diberikan kepada anak usia di bawah 5 tahun karena kandungan nutrisinya yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Bahkan untuk anak di atas 5 tahun, konsumsi mie instan harus dibatasi dan diolah dengan cara yang lebih sehat.

Hindari memberikan mie instan setiap hari karena hal ini dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang anak. Anak yang berusia di bawah lima tahun sebaiknya tetap diberikan sumber nutrisi terbaik dari makanan alami seperti sayuran, daging, ikan, buah-buahan, dan jenis makanan bergizi lainnya.

Mengapa Bayi Tidak Boleh Makan Mie Instan?

Mie instan adalah makanan olahan yang memiliki kandungan gizi tidak seimbang. Produk ini tinggi karbohidrat, lemak, dan sodium (garam), tetapi rendah kandungan protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang optimal. 

Berikut ini beberapa alasan mengapa mie instan tidak cocok diberikan sebagai asupan untuk bayi: 

1. Tingginya Kandungan Sodium

Mie instan mengandung garam dalam jumlah yang sangat tinggi. Bayi memiliki ginjal yang belum matang untuk memproses sodium dalam jumlah besar. Konsumsi mie instan pada bayi dapat memicu gangguan kesehatan seperti dehidrasi, hipertensi di masa depan, atau bahkan kerusakan ginjal.

2. Rendahnya Kandungan Gizi

Mie instan tidak mengandung cukup nutrisi penting seperti protein, zat besi, vitamin, dan mineral. Padahal bayi memerlukan makanan bergizi tinggi untuk mendukung pertumbuhan otak dan fisiknya secara maksimal.

3. Mengandung Bahan Pengawet dan Penyedap Rasa

Mie instan mengandung bahan tambahan seperti pengawet dan penyedap rasa. Bahan-bahan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan bayi. Sistem pencernaan bayi yang masih berkembang belum mampu mencerna zat-zat tersebut dengan baik. 

4. Berisiko Menyebabkan Kebiasaan Makan Tidak Sehat

Mengenalkan atau memberikan mie instan terlalu dini pada anak dapat membentuk kebiasaan makan yang buruk. Anak dapat menjadi lebih menyukai makanan instan yang tinggi gula, garam, dan lemak, dibandingkan makanan sehat seperti. Padahal anak-anak harus mendapat asupan sehat, seperti sayur, buah, atau sumber protein alami.

Demikianlah ulasan mengenai usia berapa anak boleh makan mie instan? Dengan memahami dampak dan risiko konsumsi mie instan, diharapkan para orang tua dapat membuat keputusan yang terbaik untuk kesehatan buah hati mereka. Baca juga rekomendasi MPASI masa kini.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)