YOGYAKARTA – Saat anak mengalami masalah perut, baiknya tak melakukan perawatan secara keliru. Misalnya ketika anak muntah, kesalahan merawatnya bisa memicu risiko penyakit. Menurut dokter anak Tanya Remer Altmann, MD., FAAD., saat anak Anda muntah dan Anda melakukan apa saja untuk menghentikannya tanpa tahu yang benar, ini berbahaya. Yang perlu dilakukan ialah membuat anak-anak merasa senyaman mungkin dan hindari kesalahan-kesalahan berikut.
1. Jangan beri segelas air setelah muntah
Segera setelah muntah, anak mungkin ingin minum air. Namun tidak baik membiarkan mereka langsung menenggak segelas air setelah muntah. Ini karena perut kemungkinan meradang, jadi tunggu 15-30 menit sebelum memberikan mereka minum apapun. Menurut dokter anak Vipul Singla, MD., dilansir Parents, Jumat, 17 Januari, langsung memberi air segelas untuk ditenggak setelah muntah justru mungkin akan muntah lagi. Sarannya, mulailah dengan satu sendok teh air atau minum minuman elektrolit untuk membantu menghidrasi usus.
Jika anak berhenti muntah, meningkatkan frekuensi minum bisa setiap 10 menit dengan ukuran sedikit demi sedikit. Setelah dua hingga tiga jam, bisa memberikan makanan manis yang segar seperti jeli atau saus apel. Tetapi jangan berasumsi anak-anak sudah sembuh setelah mereka berhenti muntah. Sebagian besar penyakit perut, diare dapat bertahan hingga seminggu. Ini bisa disertai demam ringan, sakit kepala, menggigil, dan nyeri tubuh. Jika demam dan muntah atau diare tak kunjung mereda, bawa anak periksa ke dokter anak segera.
2. Hindari obat diare yang dijual bebas
Memberikan obat sakit perut yang dijual bebas pada anak harus dihindari, kecuali dokter Anda menyetujuinya. Obat-obatan ini bisa menyebabkan efek samping pada anak-anak dan memperburuk penyakitnya. Khususnya obat antidiare yang mengandung zat mirip aspirin dan salisilat. Ini menyebabkan sindrom Reye, penyakit langka namun berpotensi fatal pada anak-anak usia di bawah 18 tahun. Dokter juga tidak menyarankan obat dengan kandungan Imodium, keopectate- I-D dalam Ioperamide karena memperlambat pencernaan dan membuat kuman penyebab diare bertahan lebih lama di usus anak.
3. Jangan terburu-buru menurunkan demam
Demam atau suhu tubuh tinggi merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi. Namun jika suhu melebihi 38,33 Celsius dan anak merasa tidak enak badan, turunkan suhu tubuh dengan mendapatkan cukup minum.
Paling baik adalah minum air mineral. Baik juga memberikan minuman elektrolit. Hindari minum jus karena dapat memperburuk kondisi pencernaan.
4. Perhatikan efek setelah minum susu dan jus buah
Minum susu dan jus buah mungkin merupakan cara paling simpel untuk memberi makan bernutrisi pada anak. Tetapi ketika anak mengalami diare atau masalah perut, perhatikan efek setelahnya.
Memberikan susu mungkin enggak apa-apa, tetapi harus dimulai dari jumlah sedikit dulu. Kalau diare bertambah parah, hentikan minum susu. Bisa juga memberikan probiotik atau yoghurt dengan kultur hidup aktif. Kalau anak masih minum ASI, tidak masalah karena ASI mengandung antibodi dan nutrisi yang membantu sakit perutnya sembuh.
اقرأ أيضا:
5. Berhenti diet BRAT setelah diare membaik
Diet BRAT, mengkonsumsi pisang, nasi, saus apel atau apel, dan roti panggang. Diet ini membantu mengatasi diare. Tetapi untuk anak-anak tidak boleh dilakukan lebih dari satu hari.
Menurut dokter anak Jennifer Shu, MD., FAAP., makanan dalam diet BRAT memang membantu memulihkan pencernaan normal. Tetapi nutrisi lain seperti protein juga dibutuhkan untuk pemulihan. Saran dokter Shu, hindari makanan berlemak seperti nugget ayam, kentang goreng, dan pizza selama beberapa hari. Pastikan anak minum banyak cairan sampai gejala benar-benar hilang.
6. Pastikan sanitasi tetap bersih
Setelah kondisi anak membaik, pastikan kebersihan sanitasi. Ini karena virus tetap berada di usus anak dan keluar melalui tinja selama beberapa minggu setelah gejala hilang. Pastikan untuk cuci tangan setidaknya selama 20 detik setiap jali dari kamar mandi. Jika anak Anda masih memakai popok, gosok tangan Anda setelah setiap kali mengganti popok. Jangan berbagi handuk, minuman, atau makanan dengan anak Anda. Dan karena kuman dapat hidup di tempat-tempat seperti gagang pintu dan mainan selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari, bersihkan atau disinfeksi secara teratur.
Selain menghindari kesalahan dalam merawat anak ketika mengalami masalah perut, kenali juga setiap gejala yang mengharuskan segera periksa ke dokter. Kalau anak diare dan muntah tanpa sedikitpun menelan minuman atau makanan, segeralah bawa ke dokter. Apalagi saat menunjukkan gejala dehidrasi, seperti urin berwarna gelap, tidak pipis, mata cekung dan wajah pucat, serta tidak mengeluarkan air mata saat menangis. Ketika anak diare lebih dari sekali setiap jam juga perlu mendapatkan perhatian, perlu juga segera membawanya periksa ke dokter.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)