Cegah Kanker Payudara, Perempuan di Atas 40 Tahun Jangan Ragu untuk Skrining
Ilustrasi perempuan peduli dengan kanker payudara (Pexels)

أنشرها:

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan skrining kanker payudara akan dimasukkan dalam program pemeriksaan kesehatan bagi perempuan berusia di atas 40 tahun. Ia pun mengimbau kelompok usia tersebut untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan kesehatan.

Dalam pernyataan yang disampaikan di Jakarta pada Senin, Menkes Budi menyoroti bahwa kanker payudara masih menjadi penyebab utama kematian perempuan Indonesia akibat kanker. Ia menekankan pentingnya deteksi dini untuk mencegah angka kematian yang tinggi.

“Banyak perempuan meninggal karena kanker ini terdeteksi terlambat, biasanya saat sudah mencapai stadium tiga atau empat. Padahal, dengan teknologi saat ini, jika kanker terdeteksi pada stadium satu atau dua, peluang untuk bertahan hidup jauh lebih besar,” jelasnya seperti dikutip ANTARA.

Menkes mengungkapkan bahwa rasa takut terhadap hasil pemeriksaan yang buruk seringkali menjadi penghalang bagi perempuan untuk memeriksakan diri. Padahal, menurutnya, semakin dini kanker terdeteksi, semakin besar peluang untuk sembuh.

“Banyak yang enggan melakukan mamografi karena takut menerima kenyataan jika ada masalah. Namun, saya tahu bahwa mengetahui kanker di stadium awal jauh lebih baik dibandingkan mengetahuinya di stadium lanjut,” katanya.

Ia juga menjelaskan deteksi dini kanker payudara sebenarnya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG). Untuk itu, Menkes mendorong agar kompetensi dokter umum ditingkatkan, sehingga alat USG yang tersedia di puskesmas dapat digunakan tidak hanya untuk pemeriksaan kehamilan, tetapi juga untuk skrining kanker payudara.

Dalam kunjungannya ke RSUD Bahteramas di Sulawesi Tenggara, Budi meninjau berbagai alat kesehatan yang diperoleh melalui pendanaan Strengthening Indonesia’s HealthCare Referral Network (SIHREN). Salah satu alat yang ia tinjau adalah mamografi, yang diberikan oleh Kemenkes pada tahun 2023 untuk mendukung deteksi dini kanker payudara.

Menkes juga berkesempatan berdialog dengan Ni Kadek Mulyati, seorang penyintas kanker payudara, yang mengajak perempuan Indonesia untuk tidak ragu memeriksakan diri secara rutin.

“Kepada seluruh perempuan, baik di Indonesia maupun di dunia, mari kita memeriksakan diri lebih awal untuk mendeteksi penyakit yang mungkin belum kita sadari,” ujar Ni Kadek.

Menurut dr. Albertus Varera, Sp Rad, dokter di RSUD Bahteramas, alat mamografi yang diperoleh melalui dana SIHREN telah dimanfaatkan untuk berbagai pemeriksaan, termasuk medical check-up.

“Sampai saat ini, kami telah melakukan mamografi untuk enam pasien dalam rangka medical check-up, dan semua hasilnya menunjukkan kondisi normal,” jelas dr. Albertus.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)