Geram Kasus Pagar Laut Belum Terselesaikan, Legislator Ini Lepas PIN DPR di Depan Menteri Trenggono
Tangkapan layar Anggota DPR Fraksi Golkar Firman Soebagyo melepaskan pin DPR miliknya sebagai bentuk protes polemik pagar laut di Tangerang.

أنشرها:

JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Golkar Firman Soebagyo melepaskan pin DPR miliknya saat rapat kerja (raker) Komisi IV DPR RI bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono.

Sikap ini dilakukan karena dia merasa malu sekaligus bentuk protes lantaran polemik pagar laut di perairan Kabupaten Tangerang, Banten, tak kunjung terselesaikan.

"Rasanya kalau rapat ini tidak ada satu kesimpulan yang memberikan jawaban kepada rakyat, saya mohon maaf Pak (Sakti Wahyu Trenggono) tidak nanti sekarang pun saya lepas dulu lencana saya, saya lepas pak, malu sebagai wakil rakyat," kata Firman di Ruang Rapat Komisi IV DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 23 Januari.

Dia menekankan, lamanya polemik pagar laut membuat tuduhan bermacam-macam bermunculan. Publik telah menuduh adanya skenario dari berdirinya pagar laut tersebut.

"Karena persoalannya sudah terlalu larut, ini rakyat menuduh bahwa ada skenario pejabat-pejabat tertentu melindungi proyek besar ini. Ada apa gerangan? Ini serius pak," tegas dia.

Di samping itu, kata Firman, Trenggono pun tak menunjukkan keseriusan untuk menyelesaikan polemik pagar laut itu sebelum adanya arahan langsung dari Prabowo.

"Bapak tidak menunjukkan keseriusan dalam persoalan ini. Yang awalnya Pak Prabowo Subianto Presiden yang kami pilih itu telah membuat statement dan memerintahkan kepada TNI Angkatan Laut dan kepada Panglima TNI. Sebetulnya itu tidak perlu terjadi kalau bapak dan aparatnya sadar tugas dan fungsi pokoknya," jelas Firman.

Firman pun menyayangkan sikap Trenggono yang belum mampu membongkar dalang di balik pemasangan pagar laut di wilayah perairan Tangerang tersebut.

"Kalau kami bicara jujur pak kanan kiri di telinga kami, ini dari rakyat pak menyampaikan masa sih Pak Sakti Wahyu Trenggono yang katanya Sakti tidak bisa memberantas ini. Tukang becak pun sudah tanya tentang pagar misterius di tengah laut. Sopir saya setiap hari tanya masa pak menteri enggak tahu, sih," ungkap dia.

Lebih lanjut, Firman berharap, Trenggono bisa tegas menyikapi polemik pagar laut. Terlebih, sudah ada instruksi dari Presiden Prabowo Subianto untuk mencabut serta DPR juga mendukung Trenggono mengusut tuntas.

"Kami diterjunkan ke lapangan, pak menteri juga harusnya sama-sama semangat. Jangan sampai pak menterinya malah kendur, harapan saya seperti itu," ungkap dia.

Adapun pagar laut misterius sepanjang 30,16 kilometer di Kabupaten Tangerang, Banten, mencaplok wilayah pesisir puluhan desa nelayan di 6 kecamatan. Hal ini pun membuat para nelayan kesulitan mencari ikan.

Hingga saat ini, keberadaan pagar laut masih menimbulkan misteri dan polemik.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)