Rupiah Berpotensi Melemah Didorong Solidnya Data Tenaga Kerja AS
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

أنشرها:

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 13 Januari.

Ariston menyampaikan indeks dolar AS mencetak level tertinggi baru dalam dua tahun di kisaran 109.96 di hari Jumat kemarin dan pagi ini bergerak di kisaran 109,65.

"Kenaikan indeks dolar didukung data tenaga kerja AS Non Farm Payrolls bulan Desember yang dirilis Jumat malam kemarin, 256 ribu vs 212 ribu," ujarnya kepada VOI, Senin, 13 Januari.

Menurut Ariston tingkat pengangguran juga turun menjadi 4,1 persen dibandingkan dengan sebelumnya 4,2 persen.

Ariston menyampaikan solidnya data tenaga kerja bisa memicu the Fed menahan diri tidak memangkas suku bunga acuannya lagi sehingga ekspektasi ini mendorong kenaikan dollar AS.

Oleh sebab itu, Ia memperkirakan pergerakan rupiah pada senin 13 Januari, berpotensi pelemahan ke level Rp16.250 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp16.150.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 10 Januari 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,17 persen di level Rp16.190 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,27 persen ke level harga Rp16.194 per dolar AS.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)