JAKARTA - Tingginya biaya logistik menjadi kendala tersendiri bagi Indonesia. Data World Bank bahkan menyebut biaya logistik di Tanah Air mencapai 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau lebih tinggi dari rata-rata negara Asean lainnya sekitar 14 persen.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza pun mendukung penuh rencana InJourney Aviation Services (IAS) mengembangkan kawasan aerotropolis yang mengintegrasikan bandar udara (bandara) dengan kawasan di sekitarnya, termasuk industri, hunian, pergudangan, tempat pertemuan dan usaha retail.
Faisol menyebut, kehadiran kawasan aerotropolis memungkinkan bertumbuhnya klaster bisnis baru menjanjikan serta memiliki multiplier effect perekonomian yang luas, seiring dengan mudahnya konektivitas barang dan manusia.
"Sejatinya pemerintah mendukung inisiasi IAS ini, karena harapannya ekosistem tersebut ikut mendorong dan menggerakkan berbagai sektor industri. Khususnya industri kargo dan logistik," ujar Faisol dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 13 Januari.
Dari sisi investasi, kata Faisol, kawasan aerotropolis memiliki sejumlah keunggulan. Pertama, diuntungkan dari segi sarana transportasi yang sudah tersedia dan terintegrasi dengan jalan sudah memadai.
Selain itu, ada dukungan infrastruktur, baik untuk memenuhi kebutuhan air maupun listrik yang memang sudah bagus.
"Keunggulan itu harus disebutkan dalam rencana pengembangan kawasannya, karena nggak banyak yang punya seperti ini," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama IAS Dendi Tegar Danianto mengatakan, pihaknya sebagai mitra pemerintah telah mengantongi pengalaman panjang selama lima tahun terakhir di industri logistik dan terminal kargo.
Saat ini, terdapat sembilan major air cargo hub dan 39 terminal kargo yang dikelola IAS di seluruh Indonesia. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan distribusi industri, baik skala domestik ekspor maupun impor.
"Kalau dibandingkan dengan land dan sea, memang air cargo cenderung lebih mahal. Tapi, untuk beberapa industri yang fokus pada time sensitive atau membutuhkan kecepatan, kami bisa masuk. Harga juga cukup kompetitif dibandingkan negara-negara lain," tuturnya.
اقرأ أيضا:
Guna mengoptimalkan keberadaan air cargo hub ini, lanjut Dendi, IAS berencana membangun kawasan aerotropolis seluas 80 hektare di Bandara Internasional Yogyakarta. Di atas kawasan tersebut, akan berdiri hunian, perkantoran, pusat olahraga, rumah sakit, usaha retail, pergudangan, hotel dan lokasi pameran.
Nantinya, gudang tersebut akan dekat dan memiliki akses khusus ke bandara, dekat dengan pusat MICE untuk pameran. Sehingga, ke depan akan menjadi one single area untuk meningkatkan perekonomian di Kulon Progo.
Adapun pasar logistik global diperkirakan mencapai 12,68 triliun dolar AS pada 2025. Tren positif ini mengikuti pertumbuhan e-commerce yang diprediksi sebesar 7,4 triliun dolar AS pada 2025. Dengan demikian, bisa membutuhkan inovasi di sektor logistik yang lebih efisien.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)