3 Nelayan Malaysia yang Hanyut di Perairan Aceh Diselamatkan Nelayan Lokal
Tiga orang nelayan Malaysia yang diselematkan nelayan Aceh saat hanyut karena cuaca buruk, di Aceh Tamiang, Senin (13/1/2025) (ANTARA/HO/Panglima Laot Aceh)

أنشرها:

BANDA ACEH - Nelayan Aceh Tamiang, Aceh, menyelamatkan tiga orang nelayan asal Malaysia yang hanyut hingga terdampar ke perairan Aceh akibat cuaca buruk di kawasan Samudera Hindia dalam dua pekan terakhir ini.

“Iya benar, kita pagi tadi mendapatkan informasi bahwa ada nelayan Malaysia yang diselamatkan nelayan Aceh," kata Sekjen Panglima Laot Aceh, Azwir Nazar, di Banda Aceh dilansir ANTARA, Senin, 13 Januari.

Adapun warga Malaysia itu masing-masing bernama Asrul Hisham, Mohd Aiman bin Asrul, dan Mohd Amin dengan nomor KP 780427086801 yang beralamat di No F40 2A KG Pengkalan Batu Lintang, Kedah, Malaysia.

Azwir mengatakan bahwa setelah diselamatkan oleh nelayan Aceh, pencari ikan asal negeri Jiran itu sejauh ini dalam keadaan sehat.

“Alhamdulillah kondisi mereka baik dan sehat. Kabarnya hanyut karena cuaca buruk dan badai,” ujarnya.

Dirinya menyampaikan informasi hilangnya tiga nelayan Malaysia pertama sekali disampaikan oleh The Malaysian Maritime Enforcement Agency yang menghubungi Basarnas pada 11 Januari 2025.

Tiga nelayan Malaysia hilang sejak 9 Januari 2025, dan kemungkinan besar hanyut ke perairan Indonesia atau Thailand.

 

Para nelayan Malaysia tersebut dikabarkan saat ini didaratkan ke rumah nelayan setempat. Untuk informasi lebih lanjut, belum dapat disampaikan karena jaringan komunikasi di sana kurang baik.

“Ada sedikit kendala komunikasi kita ke sana (rumah nelayan), karena jaringan telekomunikasi atau sinyalnya sering putus-putus. Itu informasi sementara, dan kita sudah dapatkan gambar tiga nelayan Malaysia tersebut," demikian Azwir Nazar.

Sebagai informasi, Panglima Laot merupakan lembaga adat laut Aceh yang membawahi nelayan di Aceh. Semua permasalahan yang berhubungan dengan nelayan di laut tidak terlepas dari wewenang lembaga tersebut.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)