BOGOR - Polisi mengungkap motif pembunuhan pelajar SMK di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tersangka HS (29) merasa ingin memiliki barang-barang korban AF (19) saat hendak transaksi pembelian COD handphone.
Kapolsek Ciomas Kompol Iwan Wahyudi mengatakan dari hasil pendalaman kasus, menurut keterangan tersangka HS, ia tergiur oleh barang-barang korban di antaranya motor dan handphone yang hendak ia jual kepadanya.
Dari niat itu, HS kemudian merubah transaksi jual beli menjadi peristiwa maut bagi korban AF dengan membunuhnya di depan rumah HS di Kampung Sirnasari, Desa Pagelaran, Ciomas, Kabupaten Bogor yang semula tempat COD.
"Dari jauh (saat COD) tersangka sudah melihat motor korban, ingin memiliki. Ya termasuk handphone juga, barang-barang korban lah," kata Kompol Iwan, Kamis, 5 Desember.
Kompol Iwan menjelaskan bahwa kasus pembunuhan AF oleh calon pembeli handphonenya yakni HS masuk kategori pembunuhan berencana karena pelaku sudah mengincar barang-barang korban lebih dulu.
"Ya masuknya berencana. Kami akan tangani dan jerat tersangka sesuai hukum," ujarnya.
Setelah dua hari melakukan pengejaran, aparat Reskrim Polsek Ciomas berhasil menangkap tersangka HS (29) yang terus berpindah-pindah selama buron kasus pembunuhan terhadap seorang pelajar, AF (19), yang terjadi pada Jumat 29 November.
HS ditangkap di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, pada Minggu sore.
Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi, mengonfirmasi penangkapan tersebut namun menyatakan bahwa pihaknya masih belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut mengenai motif pembunuhan.
"Iya, pelaku HS ditangkap. Saat ini sedang dalam perjalanan ke mako (Polsek Ciomas). Lokasi penangkapan di Stasiun Gondangdia, Jakarta," kata Iwan.
Kasus pembunuhan dengan motif yang misterius semula dikabarkan dialami seorang pelajar SMK inisial AF (19) di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat saat akan melakukan transaksi cash on delivery (COD) handphone.
Kejadian yang menghebohkan warga Ciomas Bogor itu terjadi beberapa hari lalu dengan penemuan jenazah AF yang sudah bersimba darah di depan rumah salah satu warga di Kampung Sirnasari, Desa Pagelaran, Ciomas, Kabupaten Bogor.
Salah satu warga setempat Dedi (55), menceritakan bahwa jenazah AF ditemukan pertama kali oleh seorang ibu pemilik rumah yang baru pulang.
"Jadi si ibunya mau pulang, tapi pintu terkunci. Pas ke depan rumah, dia menemukan jenazah," ujar Dedi.
اقرأ أيضا:
Jenazah AF pertama kali ditemukan oleh Masintoh, pemilik rumah yang juga ibu pelaku yang baru pulang ke rumahnya. Saat hendak masuk, dia terkejut melihat pintu terkunci dan kemudian menemukan jenazah AF di depan rumahnya.
Penemuan tersebut segera dilaporkan kepada polisi, yang langsung melakukan identifikasi dan membawa jenazah korban ke RS Kramatjati untuk proses autopsi.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)