JAKARTA - Di tengah dukungan besar dari komunitas kripto di AS, Presiden Donald Trump baru-baru ini resmi mencabut panduan kontroversial dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Pasalnya, selama ini panduan tersebut menjadi penghalang bagi bank di Amerika Serikat untuk menyimpan aset kripto milik pelanggan mereka. Upaya tersebut menandai perubahan signifikan dalam regulasi kripto di AS.
Panduan yang dikenal sebagai Staff Accounting Bulletin (SAB) 121 mewajibkan bank untuk mencatat aset kripto milik nasabah sebagai kewajiban di neraca keuangan mereka. Hal ini dianggap sebagai beban operasional yang berat oleh institusi perbankan dan enjadi penghambat utama bagi adopsi layanan kustodian aset digital. Dengan dicabutnya aturan tersebut, kini bank-bank AS memiliki ruang lebih untuk menyediakan layanan kustodian aset kripto secara legal dan lebih kompetitif.
Informasi saja, Custody, atau kustodian, adalah layanan penyimpanan aset keuangan—termasuk aset digital seperti kripto—yang dilakukan oleh institusi tepercaya seperti bank atau perusahaan kustodian. Layanan ini bertujuan untuk memastikan keamanan aset milik nasabah, melindunginya dari risiko kehilangan atau pencurian. Dalam konteks kripto, layanan ini mencakup pengelolaan kunci privat yang diperlukan untuk mengakses dan melakukan transaksi aset digital.
SEE ALSO:
Upaya untuk menghapus aturan tersebut sebenarnya telah dimulai sejak tahun lalu, dengan disahkannya rancangan undang-undang oleh DPR dan Senat. Namun, veto dari Presiden Joe Biden kala itu membuat aturan ini tetap berlaku. Baru setelah pergantian administrasi, kepemimpinan baru di SEC akhirnya mencabut kebijakan tersebut.
CEO Bank of America, Brian Moynihan, menyambut baik langkah ini. Dalam sebuah pernyataan, Moynihan mengatakan bahwa bank-bank AS kini siap memasuki pasar aset digital dengan semangat baru. “Jika aturan ini diterapkan dengan jelas dan memungkinkan bisnis berjalan secara nyata, Anda akan melihat sistem perbankan berperan besar dalam transaksi aset digital,” ujarnya.
Upaya Trump diperkirakan akan mendorong percepatan adopsi kripto di sektor keuangan tradisional. Bank-bank besar di AS, seperti JPMorgan Chase dan Bank of America, telah menunjukkan ketertarikan untuk menawarkan layanan penyimpanan dan pengelolaan aset digital. Hal ini juga dipandang sebagai sinyal positif bagi perkembangan industri kripto di tingkat global.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)