JAKARTA - Persebaya Surabaya gagal memetik tiga poin saat menjamu Persita Tangerang pada pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. Pada laga ini, Bajul Ijo harus berbagi poin setelah ditahan imbang 1-1 oleh sang tamu.
Tampil di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat, 31 Januari 2025, malam WIB, Persebaya Surabaya langsung mengancam gawang Persita lewat pergerakan Dejan Tumbas saat laga baru semenit berjalan.
Namun, upaya itu malah gagal berbuah gol. Justru Persita sukses memecah kebuntuan lebih dulu pada menit ke-14. Tim tamu mengubah papan skor menjadi 1-0 setelah Badrian mengonversi umpan Irsyad Maulana.
Pada menit ke-20 Persebaya kembali mendapat ancaman lewat umpan dari tengah lapangan yang diolah penggawa Pendekar Cisadane. Beruntung, Ernando Ari yang keluar dari sarang bisa memblok bola yang coba dilambungkan.
Sepanjang sisa waktu babak pertama, Bajul Ijo berupaya keras mencetak gol penyama kedudukan. Namun, anak asuh Paul Munster yang tampil bertahan urung mendapat hasil apik hingga turun minum.
اقرأ أيضا:
Lanjut ke babak kedua, Persebaya kembali berupaya dengan tampil menyerang. Kasim Botan dan Bruno Moreira juga dimasukkan Munster menggantikan Andre Oktaviansyah dan Alfan Suaib demi meningkatkan daya gedor.
Duet dua pemain pengganti itu menghasilkan peluang pada menit ke-49. Namun, bola belum ada yang bersarang di gawang Persita.
Kemudian, serangan balik Persita pada menit ke-66, yang dituntaskan Esal Sahrul, melahirkan peluang emas, tapi gagal menambah keunggulan.
Berselang dua menit, giliran Kasim Botan yang kembali gagal menuntaskan peluang dari dalam kotak penalti.
Upaya Persebaya menyamakan kedudukan baru terwujud pada menit ke-76. Bermula dari sepak pojok Dejan Tumbas yang berhasil dikonversi Slavko Damjanovic dan membuat skor jadi 1-1.
Setelah skor imbang, Persebaya dan Persita berambisi mencetak gol pembeda. Beberapa kali Persita bisa menembus kotak penalti, tapi lagi-lagi tak membuahkan hasil.
Hingga wasit Yudi Nurcahya meniup peluit panjang, skor 1-1 tidak berubah. Ini menjadi poin pertama bagi Persebaya setelah kalah empat kali beruntun.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)