JAKARTA - Warga Tionghoa di Kota Madiun, Jawa Timur, melaksanakan ritual Kimsin sebagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2025. Ritual ini melibatkan pembersihan atau penyucian rupang (patung) dewa dan dewi yang terdapat di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong atau Klenteng Madiun.
Ketua Sie Keagamaan sekaligus Wakil Humas I TITD Hwie Ing Kiong, Martino Liem, menjelaskan bahwa ada sebanyak 22 rupang yang dibersihkan dalam prosesi tersebut. Sebelum memulai pembersihan, warga terlebih dahulu melakukan ritual untuk meminta izin kepada para dewa. Setelah energi dari dewa naik ke khayangan, menurut kepercayaan mereka, barulah prosesi pembersihan dapat dilaksanakan.
"Kami memerlukan waktu dua hari untuk membersihkan rupang-rupang tersebut," ujar Martino seperti dikutip ANTARA.
Proses memandikan rupang ini tidak sekadar membersihkannya dari debu atau kotoran, tetapi juga memiliki makna sakral sebagai bagian dari penyambutan tahun baru. Hal ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dan mendorong setiap individu untuk menjadi lebih baik.
اقرأ أيضا:
Pembersihan rupang dilakukan dengan air hangat dan bunga, serta menggunakan peralatan baru seperti kuas dan lap. Mereka yang terlibat dalam ritual ini juga harus mempersiapkan diri dengan membersihkan tubuh, berkeramas, bahkan ada yang menjalani diet vegetarian sebagai bentuk penyucian diri. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk membuang pikiran buruk dan berniat untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Ibadah Imlek di TITD Hwie Ing Kiong Madiun dijadwalkan pada 28 Januari pukul 22.00, dengan diikuti lebih dari 100 warga Tionghoa di kota tersebut. Martino berharap, dengan datangnya tahun Ular yang diwakili oleh unsur kayu, akan membawa transformasi positif dan pertumbuhan ke arah yang lebih baik bagi seluruh umat.
"Ular adalah simbol perubahan, dan kayu melambangkan pertumbuhan. Kami berharap tahun ini membawa perubahan bagi kita semua," tambahnya.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)